- Ebook PDF 055: 30 Dongeng Prince & Princess
- Ebook PDF 054: 110 Ibadah dan Aktivitas Anak Saleh
- Ebook PDF 053: Belajar Sambil Mewarnai Budaya Indonesia 33 Provinsi
- Ebook PDF 052: Buku Pintar Mewarnai; Wow! Motor dan Mobil Balap Kereeen
- Ebook PDF 051: Pintar Mewarnai Armada Perang Superhebat
- Ebook PDF 050: Siap Menjadi Jago Matematika TK A & TK B
- Ebook PDF 048: Fun Math; Mudah dan Senang Belajar Matematika
- Ebook PDF 049: Mengenal dan Mewarnai Angka dan Huruf
- Ebook PDF 047: 64 Jam Pintar Membaca Menulis dan Menghitung
- Ebook PDF 046: Buah Hati Pandai Membaca
Kelas 8 SMP Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Guru 2017
- Updated: November 28, 2018
14,891,301 total views, 5,476 views today

Free Download Buku Sekolah Digital
Cara Download Buku Pelajaran Sekolah
- Download via website: Klik tombol merah bertuliskan “Click Here to Download”
- Download via email: Menghubungi Redaksi ebookanak.com via WA 0815 6148 165
Spesifikasi Buku Pelajaran Sekolah
- Judul : Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertI Kelas 8 SMP
- Kurikulum: 2013 Edisi Revisi 2017
- Penulis : orensius Atrik Wibawa, Y. Sulisdwiyanta.
- Penelaah : disusanto, Bintang Nusantara, Vinsensius Darmin Mbula.
- Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Pendahuluan 1
Bab I Pribadi Yesus Kristus 9
- Yesus Pemenuhan Janji Allah 10
- Kemanusiaan dan Ke-Allahan Yesus 17
Bab II Yesus Mewartakan Kerajaan Allah 27
- Kerajaan Allah sebagai Pokok Pewartaan Yesus 28
- Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Perumpamaan 41
- Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Tindakan dan Mukjizat 50
Bab III Panggilan dan Perutusan Murid Yesus 64
- Panggilan Para Murid Yesus 65
- Cara Hidup Murid Yesus 73
- Melaksanakan Tugas Perutusan sebagai Murid Yesus 79
Bab IV Konsekuensi Pewartaan Yesus 90
- Berbagai Tanggapan terhadap Pewartaan Yesus 91
- Sengsara dan Wafat Yesus sebagai Penolakan Manusia 99
- Kebangkitan Yesus sebagai Tanda Penerimaan Bapa 112
Bab V Peran Roh Kudus bagi Murid Yesus 123
- Yesus Mengutus Roh Kudus. 124
- Roh Kudus Memberi Daya Kekuatan 131
- Mengikuti Bimbingan Roh Kudus 139
Bab VI Gereja sebagai Paguyuban Orang Beriman 150
- Gereja sebagai Paguyuban 152
- Ciri Gereja sebagai Paguyuban 160
- Bentuk-bentuk Pelayanan Gereja sebagai Paguyuban 167
Bab VII Gereja sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan 176
- Tanda dan Sarana Penyelamatan dalam Hidup Manusia 177
- Gereja sebagai Tanda dan Sarana Penyelamatan Manusia 183
Bab VIII Sakramen-Sakramen Gereja 192
- Sakramen Baptis 194
- Sakramen Ekaristi 201
- Sakramen Penguatan 207
- Sakramen Tobat 214
- Sakramen Pengurapan Orang Sakit 222
Glosarium 231
Daftar Pustaka 234
Profil Penulis 236
Profil Penelaah 238
Profil Editor 241
Profil Ilustrator 242
Kata Pengantar
Kita semua bersyukur kepada Allah yang Mahakuasa atas terbitnya buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang telah direvisi dan diselaraskan sesuai perkembangan Kurikulum 2013.
Agama terutama bukanlah soal mengetahui mana yang benar atau yang salah. Tidak ada gunanya mengetahui tetapi tidak melakukannya, seperti dikatakan oleh Santo Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26). Demikianlah, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan. Begitulah Kurikulum 2013 dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan siswa berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah keterampilan beragama dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh dan berimbang yang mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Untuk itu pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan penanaman karakter dalam pembentukan budi pekerti yang luhur. Karakter yang ingin kita tanamkan antara lain: kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, cinta kasih, semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air, kepenasaran intelektual, dan kreativitas.
Nilai-nilai karakter itu digali dan diserap dari pengetahuan agama yang dipelajari para siswa itu dan menjadi penggerak dalam pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan perilaku anak didik agar mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidup mereka secara selaras, serasi, seimbang antara lahir-batin, jasmani-rohani, material-spiritual, dan individu-sosial. Selaras dengan itu, Pendidikan Agama Katolik secara khusus bertujuan membangun dan membimbing peserta didik agar tumbuh berkembang mencapai kepribadian utuh yang semakin mencerminkan diri mereka sebagai gambar Allah, sebab demikianlah “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia” (Kejadian 1:27). Sebagai makhluk yang diciptakan seturut gambar Allah, manusia perlu mengembangkan sifat cinta kasih dan takut akan Allah, memiliki kecerdasan, keterampilan, pekerti luhur, memelihara lingkungan, serta ikut bertanggung jawab dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. [Sigit DK:2013].
Buku pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi pengetahuan agama bukanlah hasil akhir yang dituju. Pemahaman tersebut harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Untuk itu, sebagai buku agama yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, rencana pembelajarannya dinyatakan dalam bentuk aktivitas-aktivitas. Di dalamnya dirancang urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa. Dengan demikian, buku ini menuntun apa yang harus dilakukan siswa bersama guru dan temanteman sekelasnya untuk memahami dan menjalankan ajaran iman katolik. Buku ini bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa didorong untuk mempelajari agamanya melalui pengamatan terhadap sumber belajar yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Lebih-lebih untuk usia remaja perlu ditantang untuk kritis sekaligus peka dalam menyikapi fenomena alam, sosial, dan seni budaya.
Peran guru sangat penting untuk menyesuaikan daya serap siswa dengan keter- sediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Penyesuaian ini antara lain dengan membuka kesempatan luas bagi kreativitas guru untuk memperkayanya dengan kegiatan- kegiatan lain yang sesuai dan relevan dengan tempat di mana buku ini diajarkan, baik belajar melalui sumber tertulis maupun belajar langsung dari sumber lingkungan sosial dan alam sekitar.
Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia sebagai lembaga yang ber- tanggungjawab atas ajaran iman Katolik berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kerja sama yang baik selama ini mulai dari proses penyusunan kurikulum hingga penulisan buku teks pelajaran ini.
Jakarta, medio Februari 2016
Koordinator Tim Penulis Buku
Komisi Kateketik KWI
Disklaimer
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
1,837 total views, 1 views today