Worksheet Allah Maha Tunggal

Loading

Download Gratis Worksheet Allah Maha Tunggal

Jika beriman kepada Allah, kita harus percaya bahwa Allah adalah Tuhan Maha Tunggal.

Allah hanya ada satu.

Tidak ada tuhan selain Allah.


  • Download Full Ebook
  • Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)
  • Dengan Donasi:
  • WA 0815 6148 165

Quiz Pilihan Ganda tentang Allah Maha Tunggal (Tauhid)

Saya akan menyusun 15 soal quiz pilihan ganda tentang aspek-aspek penting konsep Allah Maha Tunggal (Tauhid) yang mungkin belum banyak diketahui, lengkap dengan jawaban dan pembahasan ilmiah berdasarkan sumber-sumber terpercaya.

Soal 1

Apa yang dimaksud dengan istilah “Tauhid Asma wa Sifat” dalam Islam?

A. Meyakini keesaan Allah dalam penciptaan alam semesta
B. Meyakini keesaan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya
C. Meyakini keesaan Allah dalam ibadah
D. Meyakini keesaan Allah dalam menyelamatkan manusia

Jawaban: B. Meyakini keesaan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya

Pembahasan:
Tauhid Asma wa Sifat merupakan salah satu bagian penting dalam konsep Tauhid (keesaan Allah). Ini berarti meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna dan agung sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk (tasybih) atau menafikan sifat-sifat tersebut (ta’thil). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Ikhlas ayat 4: “Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” Imam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-Aqidah Al-Wasithiyah menjelaskan bahwa kita harus menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah tanpa tahrif (mengubah), ta’thil (menolak), takyif (menanyakan bagaimana), atau tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

Soal 2

Apa makna dari “Ahad” dalam konteks sifat Allah yang disebutkan dalam surah Al-Ikhlas?

A. Allah adalah zat yang pertama
B. Allah adalah zat yang terakhir
C. Allah adalah zat yang tunggal tanpa sekutu
D. Allah adalah zat yang selalu hadir

Jawaban: C. Allah adalah zat yang tunggal tanpa sekutu

Pembahasan:
Istilah “Ahad” dalam surah Al-Ikhlas ayat 1 (“Qul huwa Allahu ahad”) memiliki makna khusus yang berbeda dari kata “wahid” (satu). Ahad menunjukkan keesaan yang mutlak dan sempurna, bahwa Allah adalah Zat yang tunggal dalam segala aspek, tidak bisa dibagi, tidak memiliki sekutu, tandingan, atau yang menyerupai-Nya. Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kata “Ahad” hanya digunakan untuk Allah saja, berbeda dengan kata “wahid” yang bisa digunakan untuk selain Allah. Ahad menunjukkan keesaan yang mutlak dalam zat, sifat, dan perbuatan Allah yang tidak mungkin dimiliki selain-Nya.

Soal 3

Konsep “Tauhid Rububiyyah” berkaitan dengan pengakuan bahwa:

A. Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah
B. Allah adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta
C. Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna
D. Allah memiliki kerajaan yang kekal

Jawaban: B. Allah adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta

Pembahasan:
Tauhid Rububiyyah adalah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Rabb (Tuhan) yang menciptakan, memiliki, memelihara, dan mengatur seluruh alam semesta. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Fatihah ayat 2: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” Imam Ibnu Kathir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa “Rabb” berarti pemilik yang memiliki kekuasaan untuk mengatur. Menariknya, bahkan orang-orang musyrik di zaman Nabi Muhammad SAW mengakui tauhid Rububiyyah ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Az-Zumar ayat 38, namun mereka tetap menyekutukan Allah dalam ibadah. Tauhid Rububiyyah saja tidak cukup, melainkan harus diikuti dengan Tauhid Uluhiyyah.

Soal 4

Apa perbedaan utama antara “Shirk Akbar” dan “Shirk Asghar” dalam konteks tauhid?

A. Shirk Akbar berkaitan dengan ibadah, sedangkan Shirk Asghar berkaitan dengan akhlak
B. Shirk Akbar mengeluarkan seseorang dari Islam, sedangkan Shirk Asghar tidak
C. Shirk Akbar dilakukan secara tersembunyi, sedangkan Shirk Asghar dilakukan terang-terangan
D. Shirk Akbar hanya berkaitan dengan keyakinan, sedangkan Shirk Asghar berkaitan dengan perbuatan

Jawaban: B. Shirk Akbar mengeluarkan seseorang dari Islam, sedangkan Shirk Asghar tidak

Pembahasan:
Shirk Akbar (syirik besar) dan Shirk Asghar (syirik kecil) merupakan dua tingkatan syirik yang berbeda konsekuensinya. Shirk Akbar adalah menyekutukan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya seperti ibadah, menciptakan, mengatur alam, dan sebagainya. Ini mengeluarkan pelakunya dari Islam dan jika meninggal dalam keadaan tersebut tanpa bertaubat, ia kekal di neraka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 48: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” Sementara Shirk Asghar, seperti riya’ (pamer) dalam beribadah, adalah dosa besar yang tidak sampai mengeluarkan seseorang dari Islam tetapi mengurangi pahala dan bisa menjadi jalan menuju Shirk Akbar. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya (pamer).” (HR. Ahmad)

Soal 5

Apa yang dimaksud dengan istilah “Tauhid Uluhiyyah” dalam konsep keesaan Allah?

A. Meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi
B. Meyakini bahwa Allah adalah pencipta dan pemelihara alam semesta
C. Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna
D. Meyakini bahwa Allah adalah penguasa hari kiamat

Baca juga:  Lumiere Bersaudara Penemu Film

Jawaban: A. Meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi

Pembahasan:
Tauhid Uluhiyyah (juga disebut Tauhid Ibadah) adalah konsep bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi dengan segala bentuk ibadah, baik lahir maupun batin. Inilah inti dari kalimat syahadat “Laa ilaaha illallah” (tidak ada ilah/sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 25: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.” Imam Muhammad bin Abdul Wahhab dalam Kitab Tauhid menjelaskan bahwa inilah tauhid yang untuk menegakkannya para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan. Tauhid Uluhiyyah mengharuskan penolakan terhadap segala bentuk penyembahan kepada selain Allah, dan inilah yang menjadi sebab utama perselisihan antara para nabi dan kaumnya.

Soal 6

Bagaimana konsep “Asma’ul Husna” berhubungan dengan memahami keesaan Allah?

A. Asma’ul Husna hanya berkaitan dengan pujian kepada Allah, tidak dengan keesaan-Nya
B. Asma’ul Husna menunjukkan kesempurnaan dan keunikan Allah yang tidak dimiliki makhluk
C. Asma’ul Husna hanya berkaitan dengan cara Allah menciptakan alam semesta
D. Asma’ul Husna hanya berkaitan dengan cara beribadah kepada Allah

Jawaban: B. Asma’ul Husna menunjukkan kesempurnaan dan keunikan Allah yang tidak dimiliki makhluk

Pembahasan:
Asma’ul Husna (nama-nama Allah yang indah) adalah salah satu aspek penting dalam memahami keesaan Allah (tauhid). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 180: “Dan Allah memiliki Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.” Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya “Badai’ul Fawaid” menjelaskan bahwa memahami Asma’ul Husna merupakan pintu untuk mengenal Allah dengan benar, karena nama-nama tersebut menunjukkan kesempurnaan dan keunikan Allah yang tidak dimiliki makhluk. Misalnya, nama “Al-Khaliq” (Maha Pencipta) menunjukkan bahwa hanya Allah yang mampu menciptakan dari ketiadaan, “Ar-Razzaq” (Maha Pemberi Rezeki) menunjukkan bahwa semua rezeki berasal dari Allah, dan “Al-Hayyu” (Maha Hidup) menunjukkan kehidupan yang sempurna tanpa awal dan akhir.

Soal 7

Salah satu dampak pemahaman tauhid yang benar dalam kehidupan sehari-hari adalah:

A. Merasa tidak perlu berusaha karena semua sudah ditakdirkan
B. Terbebas dari ketakutan dan kekhawatiran terhadap selain Allah
C. Menjauhi segala bentuk ilmu pengetahuan modern
D. Mengasingkan diri dari masyarakat

Jawaban: B. Terbebas dari ketakutan dan kekhawatiran terhadap selain Allah

Pembahasan:
Salah satu dampak terpenting dari pemahaman tauhid yang benar adalah terbebas dari ketakutan dan kekhawatiran terhadap selain Allah. Ketika seseorang benar-benar memahami dan meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan, memberi rezeki, memberikan manfaat dan mudarat, maka ia akan lebih tenang dalam menghadapi kehidupan dan hanya takut kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 51: “Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.'” Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya “Al-Fawaid” menjelaskan bahwa ketauhidan yang benar melahirkan tawakkal yang benar, dan tawakkal yang benar melahirkan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan hidup karena keyakinan bahwa segala sesuatu berada di tangan Allah.

Soal 8

Konsep “La hawla wa la quwwata illa billah” berkaitan erat dengan pemahaman:

A. Tauhid Rububiyyah
B. Tauhid Uluhiyyah
C. Keduanya (Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah)
D. Tidak berkaitan dengan konsep tauhid

Jawaban: C. Keduanya (Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah)

Pembahasan:
Kalimat “La hawla wa la quwwata illa billah” (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) berkaitan erat dengan pemahaman Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyyah. Dari sisi Tauhid Rububiyyah, kalimat ini menegaskan bahwa segala daya dan kekuatan berasal dari Allah sebagai Rabb (pengatur dan pemelihara alam). Dari sisi Tauhid Uluhiyyah, kalimat ini merupakan bentuk penyerahan diri dan pengakuan ketidakberdayaan hamba di hadapan Allah, yang merupakan esensi dari ibadah. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu perbendaharaan surga? La hawla wa la quwwata illa billah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa kalimat ini adalah pengakuan bahwa seorang hamba tidak memiliki kemampuan untuk menghindar dari kemaksiatan dan tidak memiliki kekuatan untuk melaksanakan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Soal 9

Apa yang dimaksud dengan “shirk khafi” (syirik tersembunyi) dalam konteks tauhid?

A. Menyembah berhala secara sembunyi-sembunyi
B. Menyekutukan Allah dalam niat dan motivasi ibadah seperti riya’
C. Mempercayai dukun secara diam-diam
D. Memakai jimat tanpa diketahui orang lain

Jawaban: B. Menyekutukan Allah dalam niat dan motivasi ibadah seperti riya’

Pembahasan:
Shirk khafi (syirik tersembunyi) adalah bentuk syirik yang tidak terlihat secara kasat mata karena berhubungan dengan niat dan motivasi dalam hati. Salah satu contohnya adalah riya’ (pamer) dalam beribadah, yaitu melakukan ibadah dengan tujuan agar dilihat dan dipuji oleh orang lain. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya’ (pamer).” (HR. Ahmad). Dalam hadits lain, Nabi bersabda: “Syirik pada umat ini lebih tersembunyi daripada semut hitam yang berjalan di atas batu hitam pada malam yang gelap.” (HR. Ahmad). Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitabnya “Jami’ Al-Ulum wal Hikam” menjelaskan bahwa syirik tersembunyi ini sangat berbahaya karena sulit dideteksi bahkan oleh pelakunya sendiri, dan dapat merusak nilai ibadah yang dilakukan.

Baca juga:  Worksheet Beriman Kepada Empat Kitab Suci

Soal 10

Apa yang dimaksud dengan “tauhid hakimiyyah” yang dibahas oleh beberapa ulama kontemporer?

A. Meyakini bahwa segala hukum dan keputusan hanya milik Allah
B. Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta
C. Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama yang indah
D. Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pemberi rezeki

Jawaban: A. Meyakini bahwa segala hukum dan keputusan hanya milik Allah

Pembahasan:
Tauhid Hakimiyyah adalah konsep yang dibahas oleh beberapa ulama kontemporer seperti Sayyid Quthb dan Abul A’la Al-Maududi. Konsep ini merujuk pada keyakinan bahwa segala hukum, aturan, dan keputusan hanya milik Allah, dan manusia wajib berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 44: “Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.” Meski tidak disebutkan secara eksplisit sebagai kategori tauhid tersendiri oleh ulama salaf, konsep ini sejatinya adalah bagian dari Tauhid Uluhiyyah, karena menjadikan hukum Allah sebagai satu-satunya rujukan adalah bentuk penghambaan kepada-Nya. Imam Syatibi dalam “Al-Muwafaqat” menegaskan bahwa menerima hukum Allah adalah konsekuensi dari pengakuan terhadap keesaan Allah dalam ibadah.

Soal 11

Mengapa Al-Qur’an sering menyebutkan bukti-bukti keesaan Allah melalui tanda-tanda di alam semesta?

A. Karena manusia lebih mudah memahami hal-hal yang konkret dan bisa diamati
B. Karena alam semesta lebih penting daripada manusia
C. Untuk menunjukkan bahwa alam semesta memiliki kekuatan sendiri
D. Hanya sebagai informasi tambahan tentang penciptaan

Jawaban: A. Karena manusia lebih mudah memahami hal-hal yang konkret dan bisa diamati

Pembahasan:
Al-Qur’an sering mengajak manusia untuk merenungkan tanda-tanda keesaan Allah melalui fenomena alam karena manusia lebih mudah memahami hal-hal yang konkret dan bisa diamati. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat ayat 20-21: “Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin” menjelaskan bahwa alam semesta adalah cermin yang memantulkan sifat-sifat Allah, sehingga dengan memikirkan keindahan, keteraturan, dan kompleksitas alam, manusia dapat mengenal keagungan Penciptanya. Dalam berbagai ayat, Al-Qur’an mengajak manusia untuk merenungkan penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, hujan yang menghidupkan tanah yang mati, dan berbagai fenomena alam lainnya sebagai bukti keesaan dan kekuasaan Allah.

Soal 12

Apa perbedaan antara “tawakal” dan “tawakul” dalam konteks pemahaman tauhid?

A. Tawakal adalah bahasa Arab, sedangkan tawakul adalah bahasa Indonesia
B. Tawakal adalah pasrah kepada Allah disertai usaha, sedangkan tawakul adalah pasrah tanpa usaha
C. Tawakal khusus untuk ibadah, sedangkan tawakul untuk urusan dunia
D. Keduanya memiliki arti yang sama

Jawaban: B. Tawakal adalah pasrah kepada Allah disertai usaha, sedangkan tawakul adalah pasrah tanpa usaha

Pembahasan:
Dalam pemahaman tauhid yang benar, tawakal dan tawakul memiliki perbedaan makna yang signifikan. Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal, sedangkan tawakul (istilah yang sering digunakan untuk menyebut pemahaman yang keliru) adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha. Nabi Muhammad SAW mengajarkan tawakal yang benar sebagaimana dalam hadits: Seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah aku harus mengikat untaku dan bertawakal atau aku lepaskan saja dan bertawakal?” Beliau menjawab, “Ikatlah untamu dan bertawakallah.” (HR. Tirmidzi). Imam Ibnu Qayyim dalam “Madarijus Salikin” menjelaskan bahwa tawakal yang benar adalah menjadikan Allah sebagai wakil setelah melakukan usaha, bukan meninggalkan usaha. Tawakal merupakan buah dari pemahaman tauhid yang benar, karena ketika seseorang meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya yang menentukan hasil, ia akan berusaha namun tetap menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Soal 13

Mengapa syirik disebut sebagai kezaliman terbesar dalam Al-Qur’an?

A. Karena syirik menyakiti perasaan orang lain
B. Karena syirik menyebabkan kerugian material
C. Karena syirik menempatkan ibadah tidak pada tempatnya yang benar
D. Karena syirik menyebabkan kerusakan alam

Jawaban: C. Karena syirik menempatkan ibadah tidak pada tempatnya yang benar

Pembahasan:
Syirik disebut sebagai kezaliman terbesar dalam Al-Qur’an karena menempatkan ibadah tidak pada tempatnya yang benar. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 13: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'” Kata “zhulm” dalam bahasa Arab berarti “menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya yang benar”. Imam Ibnu Kathir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa syirik adalah kezaliman terbesar karena ibadah adalah hak Allah semata, sehingga menyekutukan-Nya berarti memberikan hak tersebut kepada yang tidak berhak. Selain itu, syirik juga merupakan penghinaan terhadap Allah yang telah menciptakan dan memberi nikmat kepada manusia, namun manusia justru menyembah selain-Nya.

Baca juga:  Worksheet Allah Maha Berkuasa dan Berkehendak

Soal 14

Bagaimana konsep “La ilaha illallah” berhubungan dengan prinsip “Al-Wala wal Bara”?

A. Tidak ada hubungan di antara keduanya
B. “La ilaha illallah” berarti mencintai dan loyal kepada Allah dan agama-Nya, serta berlepas diri dari kekufuran
C. “La ilaha illallah” hanya berkaitan dengan ritual ibadah, sedangkan “Al-Wala wal Bara” berkaitan dengan hubungan sosial
D. “La ilaha illallah” lebih penting daripada “Al-Wala wal Bara”

Jawaban: B. “La ilaha illallah” berarti mencintai dan loyal kepada Allah dan agama-Nya, serta berlepas diri dari kekufuran

Pembahasan:
Kalimat “La ilaha illallah” (tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah) memiliki hubungan erat dengan prinsip Al-Wala wal Bara (loyalitas dan berlepas diri). Kalimat tauhid ini mengandung penafian (la ilaha) dan penetapan (illallah), yang sejalan dengan konsep Al-Wala wal Bara, yaitu mencintai dan loyal kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman (Al-Wala), serta berlepas diri dari kekufuran dan para pelakunya (Al-Bara). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Mumtahanah ayat 4: “Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.'” Imam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya “Al-Ubudiyyah” menjelaskan bahwa tauhid yang benar menuntut kecintaan dan loyalitas hanya kepada Allah dan agama-Nya, serta berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan.

Soal 15

Apa yang dimaksud dengan istilah “tafwidh” dalam konteks memahami sifat-sifat Allah?

A. Menafikan sifat-sifat Allah yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits
B. Menafsirkan sifat-sifat Allah secara kiasan tidak sesuai makna lahiriyahnya
C. Menetapkan sifat Allah sesuai yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, namun menyerahkan hakikat caranya kepada Allah
D. Menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk

Jawaban: C. Menetapkan sifat Allah sesuai yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, namun menyerahkan hakikat caranya kepada Allah

Pembahasan:
Tafwidh dalam konteks memahami sifat-sifat Allah adalah menetapkan sifat Allah sesuai yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, namun menyerahkan hakikat caranya kepada Allah tanpa bertanya “bagaimana” (bila kaifa). Pendekatan ini mengikuti metode para Salafush Shalih (generasi awal umat Islam) dalam memahami ayat-ayat dan hadits tentang sifat Allah. Imam Malik bin Anas ketika ditanya tentang sifat istiwa (bersemayam) Allah di atas Arsy, beliau menjawab: “Istiwa itu diketahui (maknanya), sedangkan caranya tidak diketahui, beriman kepadanya adalah wajib, dan bertanya tentang caranya adalah bid’ah.” Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Asy-Syura ayat 11: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” Imam Adz-Dzahabi dalam “Siyar A’lam An-Nubala” menjelaskan bahwa metode tafwidh yang benar adalah menetapkan makna sifat Allah sesuai yang layak bagi-Nya tanpa menyerupakan dengan makhluk (tasybih) atau menafikannya (ta’thil), dan menyerahkan hakikat caranya kepada Allah.


Quiz ini mencakup berbagai aspek penting tentang konsep Allah Maha Tunggal (Tauhid) yang mungkin belum banyak diketahui oleh pembaca umum. Setiap soal dilengkapi dengan jawaban dan pembahasan berdasarkan Al-Qur’an, Hadits sahih, dan pendapat para ulama terkemuka dalam literatur keislaman yang terpercaya.

Ebook Seri Brain Games Rukun Iman dan Rukun Islam
Download full ebook Seri Brain Games Rukun Iman dan Rukun Islam karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi. WA 08156148165.

Spesifikasi ebook
Judul: Brain Games Rukun Iman
Download PDF by email
Karya: Kak Nurul Ihsan
Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
Penerbit: CIF Penebar Swadaya
Isi: 48 halaman worksheet
Info ebook: 0815 6148 165

Cara download full ebook pdf: Brain Games Rukun Iman karya Kak Nurul Ihsan

  • Donasi terbaik ke norek: Bank Syariah Mandiri (BSI): 7113717337 an. Yayasan Sebaca Indonesia.
  • Infokan judul/paket ebook, alamat email, dan bukti transfer donasi ke WA 0815 6148 165.
  • 1 x 24 jam file ebook PDF diemailkan ke alamat email donatur.
  • Donasi digunakan sepenuhnya untuk operasional dan pembuatan konten ebook anak Program Sosial Edukasi Cerdas Literasi Gerakan Indonesia Berbagi Buku Anak Digital di ebookanak.com

Insya Allah termasuk sedekah amal jariyah yang pahalanya akan terus-menerus mengalir kepada donatur tanpa terputus hingga sampai di alam barzah (alam kubur) karena semua donasi tersebut digunakan untuk mendukung Program Sosial Edukasi Cerdas Literasi Gerakan Indonesia Berbudi Berbagi Buku Anak Digital dalam upaya pembuatan ebook anak terbaru lainnya sebanyak mungkin dan pengembangan situs ebookanak.com yang terus dapat dibaca dan bermanfaat untuk umat dan masyarakat Indonesia & Global

doenload ebook brain games rukun iman
Worksheets Brain Games Rukun Iman 48 halaman karya Kak Nurul Ihsan

Download Ebook Dengan Donasi Terbaik: WA 0815 6148 165

Jasa Penerbitan Buku
Naskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/Cetak
WA: 0815 6148 165
Telp: (022) 87824898
e-mail: cbmagency25@gmail.com
Jl. Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,
Bandung, Jawa Barat 40195

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah kekalkan-hartamu-dengan-donasi-sedekah-jariyah-di-sini-2.jpg

Sumber dan Kontributor Konten:
Penerbit Penebar Swadaya
Jl. Kerinci Blok A2 No 23 24 Cibubur, RT.2/RW.11,
Cibubur, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13720
penebarswadaya.com

Cloud Hosting Partner:
PT Dewaweb
AKR Tower 16th Floor
Jl. Panjang no.5, Kebon Jeruk
Jakarta 11530
Email: sales@dewaweb.com
Phone: (021) 2212-4702
Mobile: 0813-1888-4702
dewaweb.com

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!
juz amma for kids perkata_11zon