Tema 10 — Kembalinya Nabi Isa pada Akhir Zaman (Eschatology)
091. Mengapa Nabi Isa akan kembali menurut hadis sahih?
Hadis-hadis sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menegaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihis-salām akan turun kembali ke bumi menjelang Hari Kiamat. Tujuan utama kembalinya beliau bukan untuk membawa agama baru, melainkan menegakkan keadilan, membenarkan ajaran tauhid, dan menghapus kekeliruan akidah tentang dirinya.
Kembalinya Isa adalah tanda besar menjelang kiamat yang menunjukkan kesempurnaan janji Allah. Beliau akan memimpin manusia dalam masa damai, setelah mengalahkan kezaliman dan menegakkan kebenaran yang sejati di muka bumi.
092. Bagaimana tanda-tanda kedatangan Nabi Isa di akhir zaman?
Turunnya Nabi Isa termasuk salah satu dari sepuluh tanda besar Hari Kiamat. Hadis menjelaskan bahwa beliau akan turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, dengan mengenakan dua pakaian berwarna lembut dan rambutnya meneteskan air.
Sebelum kedatangannya, dunia akan dilanda fitnah besar dan munculnya Dajjal, si pendusta yang membawa kesesatan. Turunnya Isa menjadi rahmat bagi orang beriman dan peringatan bagi yang zalim, menandakan babak akhir perjalanan sejarah manusia di bumi.
093. Apa peran Nabi Isa dalam menghadapi Dajjal?
Dalam hadis sahih disebutkan bahwa Isa akan membunuh Dajjal di gerbang Ludd, di wilayah Palestina. Peristiwa ini menandai berakhirnya fitnah terbesar sepanjang sejarah manusia. Isa tidak datang sebagai nabi baru, melainkan sebagai pengikut syariat Nabi Muhammad ﷺ yang menegakkan keadilan.
Dengan pertolongan Allah, Isa akan menghancurkan segala simbol kebohongan dan mengembalikan kemurnian iman. Setelah itu, masa damai dan keberkahan akan memenuhi bumi, hingga seluruh manusia hidup dalam keadilan dan kesejahteraan.
094. Bagaimana Nabi Isa akan memimpin umat manusia setelah turunnya?
Setelah mengalahkan Dajjal, Nabi Isa akan memerintah dengan penuh keadilan dan kasih sayang. Ia akan menegakkan hukum Islam, mematahkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim.
Seluruh manusia akan tunduk pada ajaran tauhid, tanpa perpecahan antara agama-agama yang sebelumnya menyeleweng. Isa tidak membawa syariat baru, melainkan menyempurnakan ajaran Nabi Muhammad ﷺ sebagai bentuk peneguhan kebenaran yang satu.
095. Apa pesan moral dan spiritual dari harapan akan turunnya Nabi Isa?
Harapan atas turunnya Nabi Isa menumbuhkan keyakinan bahwa keadilan ilahi pasti menang. Ini bukan sekadar kisah masa depan, tetapi pengingat agar manusia senantiasa berpegang teguh pada kebenaran dan sabar menghadapi fitnah zaman.
Kisah ini juga mengajarkan pentingnya iman kepada hal gaib yang telah dijanjikan Allah. Bagi umat Islam, menanti turunnya Isa bukan dengan ketakutan, tetapi dengan kesiapan hati, amal saleh, dan memperkuat akidah tauhid yang murni.
096. Hadis-hadis mana yang terpercaya tentang kembalinya Nabi Isa?
Di antara hadis yang paling dikenal terdapat dalam Sahih al-Bukhari (no. 3448) dan Sahih Muslim (no. 155). Nabi ﷺ bersabda, “Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa; dan sesungguhnya ia akan turun kepada kalian.”
Hadis-hadis ini diriwayatkan dari berbagai sahabat seperti Abu Hurairah dan Hudzaifah, serta diakui keshahihannya oleh para ulama besar. Riwayat-riwayat tersebut menjadi landasan kuat bahwa keimanan kepada turunnya Isa termasuk bagian dari akidah Ahlus Sunnah wal Jama‘ah.
097. Bagaimana pandangan Ibnu Katsir dan ulama klasik tentang peristiwa ini?
Ibnu Katsir dalam An-Nihayah fi al-Fitan wal-Malahim menjelaskan secara rinci tentang turunnya Isa dan perannya menegakkan keadilan. Ia menegaskan bahwa Isa akan turun di masa kekacauan besar untuk menumpas Dajjal dan memimpin umat manusia dalam keimanan.
Al-Qurtubi dan Al-Tabari juga menafsirkan bahwa pengangkatan dan turunnya Isa adalah dua bagian dari satu rencana ilahi: penyelamatan dan peneguhan kebenaran. Dengan demikian, peristiwa ini bukan simbolis, melainkan nyata dan penuh hikmah.
098. Bagaimana topik ini dapat diajarkan kepada anak dan remaja?
Untuk anak dan remaja, kisah turunnya Nabi Isa sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang lembut, penuh harapan, dan berfokus pada nilai keimanan. Hindari nada menakutkan atau sensasional.
Fokuskan pada pesan moral bahwa kebaikan selalu menang, kejujuran akan dibela Allah, dan pemimpin sejati selalu mengajarkan kasih sayang. Dengan cara ini, anak-anak akan tumbuh memahami bahwa eskatologi Islam membawa kedamaian, bukan ketakutan.
099. Bagaimana menulis tentang akhir zaman tanpa menimbulkan sensasi?
Tulislah kisah dengan pendekatan ilmiah dan spiritual, bukan spekulatif. Gunakan sumber sahih dari Al-Qur’an dan hadis, dan hindari angka pasti atau teori konspirasi.
Pendekatan edukatif dan reflektif akan membuat topik ini ramah bagi semua usia dan tidak melanggar pedoman AdSense. Fokuskan pada hikmah dan ajakan berbuat baik, bukan pada ketakutan atau sensasi akhir zaman.
100. Sumber bacaan klasik dan modern untuk memperdalam kajian ini
Bagi pembaca yang ingin mendalami, rujukan utama adalah Tafsir Ibnu Katsir, Al-Qurtubi, An-Nihayah fi al-Fitan wal-Malahim, dan Syarh Sahih Muslim oleh An-Nawawi. Karya-karya modern seperti Signs of the Hour (Dr. Muhammad al-Areefi) juga relevan.
Sumber-sumber ini membantu memahami turunnya Isa secara teologis dan historis, bukan sekadar naratif. Dengan landasan ilmiah, kisah ini menjadi penguat iman, pencerah akal, dan penuntun spiritual bagi umat hingga akhir zaman.
