100 Tanya Jawab Lengkap tentang Nabi Isa AS dari Lahir hingga Wafat: Kisah Ajaib, Mukjizat, dan Hikmah Abadi Menurut Al-Qur’an dan Hadis Sahih

Loading

Mewarnai Kisah Teladan Nabi Isa Diangkat ke Langit (6) Maryam Diam Membisu
Prev5 of 10Next

Table of Contents

Tema 5 — Hubungan dengan Para Rasul & Kitab Suci (Injil dalam Perspektif Islam)

(041) Siapa saja nabi sebelum dan setelah Nabi Isa yang disebut bersamanya?

Nabi Isa berada dalam rangkaian panjang silsilah kenabian yang dimulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ. Sebelum beliau, ada Nabi Musa dengan Tauratnya dan Nabi Daud dengan Zaburnya. Setelah Isa, Allah mengutus Nabi Muhammad ﷺ sebagai penutup para nabi dengan risalah Al-Qur’an.

Baca juga:  Halaman 6

Dalam Al-Qur’an, Isa sering disebut bersama para nabi besar lainnya sebagai tanda kesinambungan wahyu. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 7 bahwa semua nabi diutus membawa pesan tauhid yang sama. Ini menunjukkan bahwa Nabi Isa bukan nabi baru dengan ajaran berbeda, melainkan penerus risalah tauhid yang sama dari para pendahulunya.


(042) Apa itu Injil menurut Al-Qur’an?

Injil dalam pandangan Islam adalah kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi Isa ‘alaihissalam. Injil berisi petunjuk hidup, cahaya kebenaran, dan kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad ﷺ. Allah menyebutnya dalam Surah Al-Mā’idah ayat 46: “Dan Kami telah memberikan kepadanya Injil, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya.”

Baca juga:  60 Langkah 60 Hari Aku Pintar Membaca, Menulis, dan Menghitung (39)

Injil sejati adalah wahyu Ilahi, bukan hasil tulisan manusia. Isinya mengajarkan tauhid, kasih sayang, dan amal saleh. Namun seiring waktu, sebagian ajarannya mengalami perubahan oleh tangan manusia. Karena itu, umat Islam diperintahkan beriman pada Injil yang asli, bukan pada versi yang telah diselewengkan.


(043) Apa perbedaan antara Injil wahyu dan injil versi manusia?

Injil wahyu adalah firman Allah yang diturunkan langsung kepada Nabi Isa, tanpa campur tangan manusia. Ia berisi kebenaran murni, hukum-hukum Allah, dan panduan hidup yang sesuai dengan tauhid. Sedangkan injil versi manusia adalah kumpulan tulisan para pengikut Nabi Isa setelah beliau diangkat ke langit.

Perbedaan utama keduanya terletak pada sumber dan kemurniannya. Injil wahyu berasal dari Allah dan terjaga dari kesalahan, sementara injil versi manusia lahir dari tafsir dan pengalaman pribadi. Islam menghormati nilai moral yang baik dari ajaran tersebut, namun tetap menegaskan bahwa hanya wahyu Allah yang menjadi kebenaran mutlak.

Baca juga:  Mengaji Itu Berpahala dan Menambah Ilmu

(044) Bagaimana Nabi Isa menghormati kitab-kitab sebelumnya?

Nabi Isa tidak datang untuk menghapus Taurat, tetapi untuk menyempurnakannya. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa beliau berkata kepada Bani Israil: “Aku datang membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat.” (Ali Imran: 50). Hal ini menunjukkan sikap hormat dan kesinambungan wahyu antar-rasul.

Beliau mengajarkan umatnya agar tetap berpegang pada hukum Allah yang termuat dalam kitab-kitab terdahulu, selama belum diganti dengan wahyu baru. Dengan demikian, Nabi Isa menjadi jembatan antara ajaran Taurat dan kabar kenabian terakhir, yaitu kedatangan Rasulullah Muhammad ﷺ.


(045) Apa yang dikatakan Ibnu Katsir tentang Injil?

Menurut tafsir Ibnu Katsir, Injil adalah kitab yang berisi petunjuk dan rahmat yang Allah turunkan kepada Nabi Isa untuk Bani Israil. Ibnu Katsir menegaskan bahwa isi Injil pada dasarnya memperkuat syariat Taurat dan tidak bertentangan dengannya. Namun, sebagian umat kemudian menyelewengkan maknanya dan mencampurnya dengan kisah buatan manusia.

Ibnu Katsir juga menegaskan bahwa Injil sejati mengajarkan tauhid, bukan konsep ketuhanan Isa. Ajaran asli Injil memerintahkan ibadah hanya kepada Allah. Karena itu, umat Islam beriman kepada Injil sebagai wahyu Allah, tetapi tidak kepada kitab hasil penyimpangan yang beredar setelahnya.


(046) Mengapa umat Nabi Isa diberi tanda-tanda kenabian?

Allah memberikan banyak tanda kepada umat Nabi Isa agar mereka yakin bahwa beliau benar-benar utusan Allah. Mukjizat penyembuhan, kelahiran tanpa ayah, dan Injil sebagai kitab cahaya adalah bukti nyata kenabian. Semua itu bertujuan meneguhkan hati orang beriman dan menguji keikhlasan mereka.

Namun, sebagian besar Bani Israil tetap menolak dan bahkan berusaha membunuh Nabi Isa. Dari sini kita belajar bahwa mukjizat tidak selalu mengubah hati manusia. Hidayah hanya diberikan kepada mereka yang mau berfikir dan tunduk kepada kebenaran.


(047) Bagaimana hubungan Nabi Isa dengan para rasul lainnya?

Hubungan Nabi Isa dengan para rasul lainnya didasari rasa hormat dan solidaritas dalam menyebarkan risalah tauhid. Beliau tidak pernah mengklaim keunggulan pribadi, melainkan menyebut dirinya sebagai penerus ajaran para nabi terdahulu. Dalam Surah As-Saff ayat 6, Isa bahkan memberi kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad ﷺ setelahnya.

Kebersamaan para rasul ini menunjukkan bahwa Islam bukan agama baru, melainkan kelanjutan dari wahyu yang sama sejak Nabi Adam. Semua nabi membawa satu pesan: sembahlah Allah Yang Esa, berbuat baiklah kepada sesama, dan hindari kesombongan di bumi.


(048) Cerita singkat yang menunjukkan konsistensi wahyu antar-nabi

Ketika Nabi Isa berdakwah kepada Bani Israil, banyak yang menuduhnya melanggar ajaran Taurat. Namun beliau menjelaskan dengan hikmah bahwa dirinya hanya menegaskan kembali hukum Allah yang telah mereka abaikan. Ia menyembuhkan pada hari Sabat bukan untuk melawan Taurat, tapi untuk menegakkan kasih dan kemanusiaan.

Kisah ini menunjukkan bahwa semua wahyu memiliki tujuan yang sama: menegakkan keadilan dan kasih sayang. Perbedaan hukum hanyalah penyesuaian zaman, bukan pertentangan isi. Dengan demikian, wahyu Allah selalu konsisten dan saling melengkapi, bukan saling meniadakan.


(049) Apa pelajaran pluralitas kitab suci bagi pembaca masa kini?

Keberadaan berbagai kitab suci mengajarkan umat manusia tentang pluralitas wahyu dan pentingnya saling menghormati. Islam mengajarkan agar kita beriman pada semua kitab yang Allah turunkan, tanpa membeda-bedakan para nabi. Sikap ini menumbuhkan toleransi dan dialog lintas agama.

Namun, Islam juga menegaskan pentingnya menjaga kemurnian akidah. Menghormati kitab terdahulu bukan berarti mengaburkan batas kebenaran. Kita menghargai nilai moralnya, namun tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an sebagai wahyu terakhir dan penyempurna semua risalah.


(050) Bagaimana menjelaskan posisi Injil dengan sumber Islam yang benar?

Posisi Injil dapat dijelaskan dengan merujuk pada sumber Islam seperti Al-Qur’an, tafsir Ibnu Katsir, dan hadis sahih. Semua sumber ini menegaskan bahwa Injil adalah wahyu Allah kepada Nabi Isa, yang kemudian diselewengkan sebagian isinya oleh manusia. Al-Qur’an datang untuk meluruskan dan menyempurnakan ajaran tersebut.

Dengan pemahaman ini, umat Islam dapat menjelaskan posisi Injil secara ilmiah dan penuh hormat. Kita tidak menolak Injil sebagai wahyu, tetapi menolak pemahaman yang menyimpang dari tauhid. Penjelasan ini penting agar umat Islam tetap teguh beriman sekaligus bijak dalam berdialog lintas iman.

Prev5 of 10Next

Loading

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!