100 Tanya Jawab Lengkap tentang Nabi Isa AS dari Lahir hingga Wafat: Kisah Ajaib, Mukjizat, dan Hikmah Abadi Menurut Al-Qur’an dan Hadis Sahih

Loading

Mewarnai Kisah Teladan Nabi Isa Diangkat ke Langit (6) Maryam Diam Membisu
Prev6 of 10Next

Table of Contents

Tema 6 — Pertentangan, Fitnah, dan Reaksi Kaum

(051) Mengapa beberapa pemuka menentang Nabi Isa?

Penentangan terhadap Nabi Isa berasal dari rasa iri, takut kehilangan kekuasaan, dan kepentingan politik para pemuka Bani Israil. Mereka merasa ajaran Isa mengancam posisi mereka sebagai otoritas agama yang dihormati masyarakat. Dakwah Nabi Isa yang menyeru pada kemurnian tauhid dan keadilan dianggap mengusik sistem sosial yang mapan.

Baca juga:  Janji Kakek Rasulullah

Selain itu, gaya dakwah Nabi Isa yang lembut namun tegas membuat banyak rakyat biasa mulai beriman kepadanya. Hal ini memicu kecemburuan dan kekhawatiran di kalangan elite agama. Mereka khawatir kehilangan pengaruh dan harta yang selama ini mereka peroleh melalui tafsir-tafsir agama yang menyimpang.


(052) Apa bentuk tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi Isa?

Para penentang menuduh Nabi Isa sebagai penyihir, pemecah belah masyarakat, bahkan penyesat umat. Mereka memfitnah bahwa mukjizat-mukjizatnya hanyalah trik sihir yang menipu orang awam. Tuduhan-tuduhan ini disebarkan untuk menggoyahkan keimanan para pengikutnya.

Selain itu, mereka juga menuduh Isa mengubah hukum Taurat dan melanggar tradisi leluhur. Padahal, Nabi Isa hanya menyempurnakan hukum-hukum tersebut agar kembali kepada maksud aslinya. Fitnah yang kejam itu menunjukkan betapa kuatnya kebencian ketika kebenaran bertentangan dengan kepentingan duniawi.

Baca juga:  Download Ebook: Thank You Allah, Alhamdulillah, Allah Menciptakan Gula

(053) Bagaimana Nabi Isa menjawab tuduhan itu?

Nabi Isa tidak membalas dengan kemarahan, tetapi dengan hikmah dan kesabaran. Ia menegaskan bahwa semua yang dilakukannya semata-mata atas izin Allah. Isa tidak mencari kekuasaan atau harta, melainkan hanya ingin menuntun manusia menuju kebenaran dan kasih sayang Tuhan.

Dalam setiap perdebatan, beliau menjawab dengan dalil dan ketenangan. Isa menolak kekerasan dan memilih jalan dialog. Sikapnya menjadi teladan abadi tentang bagaimana menghadapi fitnah dengan akhlak mulia dan hujjah yang kuat, bukan dengan dendam atau kebencian.


(054) Kisah singkat tentang konfrontasi di rumah ibadat

Dalam sebuah peristiwa di rumah ibadat Bani Israil, Nabi Isa berdiri dan membacakan ayat-ayat Taurat dengan makna yang benar. Banyak jamaah terharu, tetapi sebagian pemuka marah dan menuduhnya menghina kitab suci. Mereka berusaha mengusirnya dari tempat ibadah dengan ancaman.

Baca juga:  Baba Kabur dari Rumah: Baba Gelisah Menunggu Ayah dan Ibu

Namun Isa tetap tenang dan berkata bahwa dirinya tidak datang untuk menghancurkan hukum Allah, melainkan untuk menghidupkannya kembali. Ucapan ini membuat sebagian hati yang keras mulai luluh. Kisah ini menunjukkan bahwa kebenaran tidak selalu diterima, tetapi tetap harus disampaikan dengan lembut dan sabar.


(055) Bagaimana para pengikut setia berperilaku saat fitnah melanda?

Pengikut setia Nabi Isa menunjukkan keteguhan luar biasa meski dihadapkan pada ancaman dan tekanan. Mereka tetap beriman dan tidak gentar meski harus bersembunyi dari penguasa yang ingin menangkap Isa. Keimanan mereka menjadi bukti bahwa kebenaran tidak bisa dipadamkan dengan kekerasan.

Mereka meneladani kesabaran dan kasih yang diajarkan Nabi Isa. Ketika disakiti, mereka memilih mendoakan musuhnya. Ketika dihina, mereka membalas dengan kebaikan. Sikap inilah yang menjadikan ajaran Isa tetap hidup hingga berabad-abad kemudian sebagai simbol cinta dan keteguhan iman.


(056) Bagaimana tafsir Ibnu Katsir menjelaskan konflik ini?

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa penentangan terhadap Nabi Isa adalah bagian dari ujian kenabian. Beliau menafsirkan bahwa fitnah dan kebencian kaum kafir hanyalah ujian untuk meninggikan derajat para rasul. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menekankan bahwa Allah selalu melindungi Isa dari tipu daya mereka.

Beliau juga menegaskan bahwa tuduhan terhadap Nabi Isa tidak pernah terbukti. Mukjizat-mukjizat yang mereka sangkal justru menjadi saksi kebesaran Allah. Dari sini, umat Islam diajarkan untuk sabar ketika menghadapi fitnah dan percaya bahwa Allah akan menolong orang yang membela kebenaran.


(057) Apa hikmah dari ujian ini bagi umat beriman?

Ujian yang dialami Nabi Isa mengajarkan pentingnya keteguhan iman di tengah fitnah. Seorang mukmin sejati tidak mudah tergoyah oleh tuduhan atau tekanan dunia. Allah ingin menguji siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang hanya mengikuti hawa nafsu.

Selain itu, ujian ini juga menunjukkan bahwa kebenaran selalu akan diuji sebelum diterima. Tanpa kesabaran dan tawakal, seseorang tidak akan bisa bertahan di jalan dakwah. Nabi Isa menjadi teladan bahwa kemenangan sejati bukan diukur dari popularitas, tetapi dari ketulusan dan keistiqamahan.


(058) Bagaimana cerita ini relevan dengan isu pemimpin agama masa kini?

Kisah Nabi Isa sangat relevan bagi pemimpin agama di zaman modern. Banyak tokoh yang menghadapi tantangan serupa ketika berusaha menegakkan kebenaran. Fitnah, tekanan politik, dan manipulasi media menjadi ujian baru bagi mereka.

Seperti Nabi Isa, pemimpin sejati harus menolak korupsi moral dan menjaga keikhlasan. Mereka perlu menyampaikan kebenaran dengan hikmah, tanpa menimbulkan perpecahan. Ketulusan dan integritas adalah warisan abadi yang ditinggalkan Nabi Isa bagi generasi pemimpin setelahnya.


(059) Kapan dan mengapa dukungan publik terhadap Nabi Isa berubah-ubah?

Pada awalnya, banyak orang mendukung Nabi Isa karena kagum pada mukjizat dan kelembutannya. Namun, ketika fitnah mulai disebarkan oleh pemuka agama dan penguasa, sebagian masyarakat mulai ragu. Propaganda dan ketakutan sosial membuat mereka berpaling dari kebenaran.

Perubahan ini menunjukkan betapa mudahnya opini publik dipengaruhi oleh kekuasaan dan kepentingan dunia. Hanya orang beriman yang teguh hati yang tetap bertahan bersama kebenaran, meski harus melawan arus mayoritas. Fenomena ini menjadi cermin bagi masyarakat masa kini untuk tidak mudah termakan isu.


(060) Bagaimana menulis ulang kisah ini untuk pembaca modern tanpa menyinggung?

Untuk menulis kisah Nabi Isa secara modern, penting menjaga objektivitas dan rasa hormat terhadap semua kepercayaan. Fokuskan narasi pada nilai universal seperti cinta, kejujuran, dan perjuangan melawan kezaliman. Hindari menyalahkan kelompok tertentu atau membandingkan secara negatif antaragama.

Pendekatan yang empatik dan edukatif akan membuat kisah Nabi Isa diterima lintas kalangan. Dengan menonjolkan nilai moral dan kemanusiaannya, kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dari berbagai latar belakang tanpa menimbulkan perdebatan teologis yang sensitif.

Prev6 of 10Next

Loading

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!