Belajar Islam Sejak Dini | Aku Pintar Belajar Hadits | Indonesia-Inggris | E325

Loading

Cover Belajar Islam Sejak Dini; Aku Pintar Belajar Hadits; Indonesia-Inggris; E325_11zon

Berikut storytelling yang menarik dan sederhana berdasarkan cover eBook “Aku Pintar Belajar Hadits (Indonesia-Inggris)” karya Kak Nurul Ihsan, tanpa terkesan menjual, tapi tetap menjelaskan manfaat dan pentingnya anak belajar hadis sejak dini:


Suara Kecil di Sudut Musholla

ilustrasi seri belajar islam sejak usia dini ayo belajar mengaji, Bi Ijah Akhirnya Mau Diajak Mengaji Bersama Keluarga Alif
Jika kalian rajin belajar hadits, insyaAllah kalian tumbuh jadi anak yang berakhlak baik, seperti Rasulullah ﷺ yang selalu jujur, penyayang, dan bijaksana. (Gambar: ebookanak.com)

Di sebuah sekolah kecil yang asri, ada sekelompok anak yang duduk melingkar.

Mereka mengenakan peci hijau dan kerudung ungu, wajah-wajah mereka bersinar penuh semangat.

Di hadapan mereka berdiri seorang ustazah dengan senyum yang menenangkan.

“Anak-anak,” katanya lembut, “hari ini kita belajar hadits dari Rasulullah ﷺ.”

Baca juga:  Jika Imam Lupa Bacaan atau Gerakan Shalat

Salah satu anak, Ali, mengangkat tangan. “Ustazah, kenapa sih kita harus belajar hadits? Kan kita masih kecil?”

Ustazah tersenyum. Ia membuka buku bergambar warna-warni.

“Karena hadits itu adalah petunjuk dari Rasulullah, lho.

Seperti cahaya yang menuntun kita di jalan yang gelap.”

Mata-mata kecil itu mulai membulat. Mereka mendengarkan dengan lebih serius.

Hadits pertama yang mereka pelajari adalah tentang senyum: “Senyummu untuk saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Ali pun tertawa kecil, “Wah, berarti aku bisa sedekah tiap hari dong!”

Anak-anak lain ikut tersenyum, dan suasana ruangan menjadi hangat dan bahagia.

Hadits-hadits pendek yang mereka pelajari hari itu ternyata sederhana, mudah diingat, dan bisa langsung dipraktikkan.

Baca juga:  Ebook PDF 10 Menit Pintar Membaca, Menulis, dan Menghitung, Memasangkan Suku Kata (48)

Seperti berkata baik, mencintai sesama, atau menolong teman.

Tidak terasa, mereka bukan hanya belajar, tapi juga sedang menanamkan kebaikan ke dalam hati mereka yang masih bersih dan polos.

Ustazah berkata di akhir pelajaran, “Jika kalian rajin belajar hadits, insyaAllah kalian tumbuh jadi anak yang berakhlak baik, seperti Rasulullah ﷺ yang selalu jujur, penyayang, dan bijaksana.”

Anak-anak itu pun serempak mengangguk.

Hari itu, mereka pulang dengan membawa cahaya kecil di hati.

Cahaya yang akan tumbuh bersama mereka.

Cahaya dari ilmu yang diberkahi.


  • Belajar hadits sejak dini bukan tentang seberapa banyak hafalan, tapi bagaimana anak mengenal Rasulullah sebagai teladan terbaik dengan cara yang lembut dan menyenangkan.
  • Dan ketika mereka mengenalnya lebih dekat, mereka pun akan lebih mudah mencintainya.

Loading

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!