Adab dan Sunnah Berpakaian bagi Muslim dan Muslimah dalam Islam: Panduan Lengkap Etika Berbusana Sesuai Tuntunan Rasulullah ﷺ
- Updated: Oktober 30, 2025
![]()
Pendahuluan: Petualangan Salsa di Negeri Pakaian Indah
Halo Adik-Adik yang Cantik dan Ganteng!
Pernahkah kalian membayangkan ada “Negeri Pakaian Indah” dimana setiap pakaian punya cerita dan aturan khusus?
Mari ikuti kisah Salsa, seorang gadis kecil berusia 7 tahun yang sangat suka memakai baju bagus. Suatu hari, ketika sedang memilih baju di lemari…
“Assalamu’alaikum, Salsa!” terdengar suara lembut.
Salsa menoleh ke arah suara itu. “Siapa itu?”
“Aku adalah Bunda Aisyah, teman Rasulullah ﷺ. Maukah kau belajar rahasia berpakaian ala surga?”
Mata Salsa berbinar. “Wah, pasti seru sekali! Apa rahasianya, Bunda?”
Bunda Aisyah pun mulai bercerita…
“Anakku sayang, pakaian dalam Islam itu bukan sekadar penutup tubuh. Ia memiliki banyak makna:
- Sebagai perhiasan dari Allah (QS. Al-A’raf: 26)
- Melindungi kita dari panas dan dingin
- Menutup aurat sebagai bentuk ketaatan
- Mencerminkan kepribadian sebagai muslim yang baik
Mengapa kita perlu belajar adab berpakaian?
Karena Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim). Tapi keindahan dalam Islam punya aturan yang membuat kita:
- Lebih percaya diri
- Disayang Allah
- Terlihat rapi dan sopan
- Terhindar dari maksiat
Seru banget, kan?
Dalam petualangan kali ini, kita akan belajar:
- Doa-doa berpakaian yang ajaib
- Aturan menutup aurat untuk laki-laki dan perempuan
- Warna-warna favorit Rasulullah
- Larangan-larangan penting dalam berpakaian
- Kisah-kisah seru tentang pakaian di zaman Nabi
Siap menjadi fashionista surga?
Ayo mulai petualangan kita! Setiap jawaban akan membuat kita semakin paham dan semakin disayang Allah!

100 Tanya Jawab Adab Berpakaian dalam Islam
Dasar Hukum dan Pentingnya Berpakaian
- Mengapa Allah memerintahkan kita berpakaian?
Jawaban: Untuk menutup aurat dan sebagai perhiasan dari Allah.
(Sumber: QS. Al-A’raf: 26) - Apa hukum menutup aurat dalam Islam?
Jawaban: Wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh.
(Sumber: Al-Mughni karya Ibnu Qudamah 1/237) - Sejak kapan manusia mulai berpakaian?
Jawaban: Sejak Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi.
(Sumber: QS. Al-A’raf: 22-27) - Apakah berpakaian yang baik termasuk syukur kepada Allah?
Jawaban: Ya, karena memanfaatkan nikmat pakaian dari Allah.
(Sumber: Tafsir Ibnu Katsir 3/362) - Bagaimana pakaian yang disukai Allah?
Jawaban: Yang menutup aurat, bersih, rapi, dan tidak berlebihan.
(Sumber: HR. Muslim no. 2068)

Doa Memakai Pakaian
- Apa doa ketika memakai pakaian baru?
Jawaban: “Allahumma lakal hamdu anta kasautanihi, as-aluka khairahu wa khaira ma suni’a lahu, wa a’udzu bika min syarrihi wa syarri ma suni’a lahu.”
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4020) - Apa arti doa memakai pakaian baru?
Jawaban: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau yang memberiku pakaian ini. Aku minta kepada-Mu kebaikan pakaian ini dan kebaikan yang ia dibuat untuknya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan yang ia dibuat untuknya.”
(Sumber: ‘Aunul Ma’bud karya al-Azhim Abadi) - Kapan doa ini dibaca?
Jawaban: Setiap kali memakai pakaian baru.
(Sumber: Syarh Riyadhus Shalihin karya Ibnu Utsaimin) - Apakah doa ini hanya untuk pakaian baru?
Jawaban: Utamanya untuk pakaian baru, tapi boleh juga untuk pakaian lama.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 24/156) - Mengapa kita berdoa ketika memakai pakaian?
Jawaban: Sebagai rasa syukur dan memohon perlindungan kepada Allah.
(Sumber: Tuhfatul Ahwadzi karya al-Mubarakfuri)
Doa Melepas Pakaian
- Apa doa ketika melepas pakaian?
Jawaban: “Bismillahilladzi laa ilaha illa huwa.”
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4021) - Apa arti doa melepas pakaian?
Jawaban: “Dengan nama Allah yang tidak ada ilah yang berhak disembah selain-Nya.”
(Sumber: Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi) - Mengapa kita membaca doa ketika melepas pakaian?
Jawaban: Agar setan tidak melihat aurat kita.
(Sumber: Syarh Sunan Abu Dawud karya al-Azhari) - Bagaimana cara melepas pakaian yang benar?
Jawaban: Dimulai dari sebelah kanan ketika memakai, dan kiri ketika melepas.
(Sumber: HR. Muslim no. 2099) - Apakah doa ini dibaca setiap kali ganti baju?
Jawaban: Ya, setiap kali melepas pakaian.
(Sumber: Fathul Bari karya Ibnu Hajar)
Aurat Laki-Laki
- Apa batasan aurat laki-laki?
Jawaban: Antara pusar sampai lutut.
(Sumber: HR. Muslim no. 649) - Apakah laki-laki boleh membuka dada?
Jawaban: Tidak boleh, karena termasuk aurat.
(Sumber: Al-Majmu’ karya an-Nawawi 3/167) - Bagaimana dengan paha laki-laki?
Jawaban: Termasuk aurat yang harus ditutup.
(Sumber: HR. Bukhari no. 354) - Apakah laki-laki boleh memakai celana pendek?
Jawaban: Boleh asalkan menutup aurat (diatas lutut).
(Sumber: Fatawa Ibnu Baz 24/45) - Mengapa aurat laki-laki harus ditutup?
Jawaban: Untuk menjaga kesopanan dan menghindari fitnah.
(Sumber: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi)
Aurat Perempuan
- Apa batasan aurat perempuan?
Jawaban: Seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
(Sumber: QS. An-Nur: 31) - Apakah perempuan harus menutup rambut?
Jawaban: Ya, karena rambut termasuk aurat.
(Sumber: Tafsir Ath-Thabari 18/123) - Bagaimana dengan suara perempuan?
Jawaban: Bukan aurat, tapi tidak boleh dilunakkan untuk menarik perhatian.
(Sumber: QS. Al-Ahzab: 32) - Apakah anak kecil perempuan wajib menutup aurat?
Jawaban: Belum wajib sampai baligh, tapi sudah harus diajarkan.
(Sumber: Tuhfatul Maudud karya Ibnu Qayyim) - Mengapa aurat perempuan lebih banyak?
Jawaban: Untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan perempuan.
(Sumber: Tafsir al-Qurthubi 12/229)
Pakaian Laki-Laki
- Bagaimana pakaian laki-laki yang disunnahkan?
Jawaban: Yang menutup aurat, longgar, dan tidak menyerupai perempuan.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4087) - Apakah laki-laki boleh memakai emas?
Jawaban: Tidak boleh, karena haram bagi laki-laki.
(Sumber: HR. Bukhari no. 5424) - Bagaimana dengan sutra?
Jawaban: Juga haram bagi laki-laki.
(Sumber: HR. Muslim no. 2068) - Mengapa laki-laki dilarang memakai emas dan sutra?
Jawaban: Karena itu adalah perhiasan khusus untuk perempuan.
(Sumber: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi) - Apakah ada pengecualian larangan sutra?
Jawaban: Boleh jika karena uzur seperti penyakit kulit.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4045)
Pakaian Perempuan
- Bagaimana kriteria pakaian perempuan muslimah?
Jawaban: Menutup seluruh aurat, longgar, tidak tipis, dan tidak menyerupai laki-laki.
(Sumber: QS. Al-Ahzab: 59) - Apakah perempuan boleh memakai pakaian ketat?
Jawaban: Tidak boleh, karena menampakkan bentuk tubuh.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 17/103) - Bagaimana dengan pakaian transparan?
Jawaban: Juga tidak boleh, karena tidak menutup aurat dengan sempurna.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4094) - Apakah perempuan boleh memakai wewangian?
Jawaban: Boleh di rumah, tapi tidak boleh keluar rumah dengan wewangian.
(Sumber: HR. Muslim no. 2126) - Mengapa perempuan dilarang memakai wewangian keluar rumah?
Jawaban: Karena dapat menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram.
(Sumber: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi)
Warna Pakaian Rasulullah
- Apa warna pakaian favorit Rasulullah ﷺ?
Jawaban: Warna putih.
(Sumber: HR. Tirmidzi no. 994) - Mengapa Rasulullah menyukai warna putih?
Jawaban: Karena paling suci dan paling baik.
(Sumber: Syarh Sunan at-Tirmidzi karya al-Mubarakfuri) - Apakah Rasulullah pernah memakai warna lain?
Jawaban: Ya, pernah memakai warna hijau, merah, dan kuning.
(Sumber: HR. Bukhari no. 3551) - Bagaimana dengan pakaian hitam?
Jawaban: Boleh, tapi Rasulullah lebih menyukai putih.
(Sumber: Fatawa Ibnu Utsaimin 11/98) - Apakah ada warna yang dilarang?
Jawaban: Tidak ada warna yang haram, kecuali yang menyerupai orang kafir.
(Sumber: Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah 11/275)
Pakaian Putih
- Mengapa kita disunnahkan memakai pakaian putih?
Jawaban: Karena lebih tampak bersih dan suci.
(Sumber: HR. Ahmad no. 22002) - Kapan sebaiknya memakai pakaian putih?
Jawaban: Setiap hari, terutama saat shalat dan hari Jumat.
(Sumber: Syarh Sunan Ibnu Majah karya as-Suyuthi) - Apakah pakaian putih wajib?
Jawaban: Tidak wajib, tapi sunnah.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 24/162) - Bagaimana dengan kain kafan?
Jawaban: Disunnahkan berwarna putih.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 3154) - Apakah anak-anak juga disunnahkan pakai putih?
Jawaban: Ya, sejak kecil sudah diajarkan.
(Sumber: Tarbiyatul Aulad fil Islam karya Abdullah Nasih Ulwan)
Larangan Isbal (Menjulurkan Pakaian)
- Apa yang dimaksud isbal?
Jawaban: Menjulurkan pakaian melebihi mata kaki.
(Sumber: HR. Bukhari no. 5783) - Mengapa isbal dilarang?
Jawaban: Karena bentuk kesombongan.
(Sumber: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi) - Apakah larangan ini untuk laki-laki dan perempuan?
Jawaban: Untuk laki-laki haram, untuk perempuan boleh.
(Sumber: Al-Mughni karya Ibnu Qudamah 2/258) - Bagaimana jika tidak sombong?
Jawaban: Tetap dilarang, karena umumnya isbal itu sombong.
(Sumber: Fatawa Ibnu Baz 24/52) - Apakah ada pengecualian?
Jawaban: Boleh jika untuk menghindari kotoran atau uzur lain.
(Sumber: Al-Majmu’ karya an-Nawawi 4/434)
Pakaian Shalat
- Bagaimana pakaian untuk shalat?
Jawaban: Menutup aurat, bersih, dan suci dari najis.
(Sumber: QS. Al-A’raf: 31) - Apakah harus memakai pakaian khusus untuk shalat?
Jawaban: Tidak harus, asalkan memenuhi syarat.
(Sumber: Fatawa Ibnu Utsaimin 11/105) - Bagaimana jika tidak ada pakaian yang menutup aurat?
Jawaban: Tetap shalat dengan pakaian yang ada.
(Sumber: Al-Mughni karya Ibnu Qudamah 1/342) - Apakah boleh shalat tanpa baju?
Jawaban: Tidak boleh, kecuali benar-benar tidak ada pakaian.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 401) - Bagaimana pakaian shalat untuk anak-anak?
Jawaban: Sama seperti orang dewasa, harus menutup aurat.
(Sumber: Tuhfatul Maudud karya Ibnu Qayyim)
Pakaian Tidur
- Bagaimana pakaian tidur yang disunnahkan?
Jawaban: Yang menutup aurat dan longgar.
(Sumber: HR. Bukhari no. 5842) - Apakah ada doa khusus ketika melepas pakaian untuk tidur?
Jawaban: Ya, sama dengan doa melepas pakaian biasa.
(Sumber: Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi) - Bolehkah tidur tanpa pakaian?
Jawaban: Tidak boleh, karena malaikat akan menjauhi.
(Sumber: HR. Muslim no. 705) - Mengapa harus menutup aurat saat tidur?
Jawaban: Untuk menjaga kesopanan dan menghormati malaikat.
(Sumber: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi) - Bagaimana jika kamar tidur tertutup rapat?
Jawaban: Tetap harus menutup aurat, karena masih ada jin.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 24/165)
Pakaian di Depan Mahram
- Apa batasan berpakaian di depan mahram?
Jawaban: Tetap harus menutup aurat, tapi lebih longgar.
(Sumber: QS. An-Nur: 31) - Siapa saja yang termasuk mahram?
Jawaban: Ayah, saudara laki-laki, paman, mertua, dll.
(Sumber: Tafsir Ibnu Katsir 6/22) - Apakah boleh memakai pakaian rumah di depan mahram?
Jawaban: Boleh asalkan menutup aurat.
(Sumber: Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah 11/280) - Bagaimana dengan pakaian ketat di depan mahram?
Jawaban: Tetap tidak boleh, karena menampakkan bentuk tubuh.
(Sumber: Fatawa Ibnu Baz 24/58) - Mengapa harus tetap menutup aurat di depan mahram?
Jawaban: Untuk membiasakan diri menutup aurat dan menghindari fitnah.
(Sumber: Syarh Riyadhus Shalihin karya Ibnu Utsaimin)
Pakaian di Depan Non-Mahram
- Bagaimana berpakaian di depan non-mahram?
Jawaban: Harus menutup aurat secara sempurna.
(Sumber: QS. Al-Ahzab: 59) - Apakah suara termasuk yang harus dijaga?
Jawaban: Ya, tidak boleh melunakkan suara.
(Sumber: QS. Al-Ahzab: 32) - Bagaimana dengan perhiasan?
Jawaban: Tidak boleh menampakkan perhiasan.
(Sumber: QS. An-Nur: 31) - Apakah boleh berjabat tangan dengan non-mahram?
Jawaban: Tidak boleh, karena termasuk bersentuhan.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 5172) - Mengapa harus ketat di depan non-mahram?
Jawaban: Untuk menghindari fitnah dan menjaga kehormatan.
(Sumber: Tafsir al-Qurthubi 14/243)
Larangan Menyerupai Lawan Jenis
- Apa hukum menyerupai lawan jenis?
Jawaban: Haram, baik laki-laki menyerupai perempuan maupun sebaliknya.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4098) - Apa contoh menyerupai lawan jenis?
Jawaban: Laki-laki memakai anting, perempuan memakai dasi.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 17/110) - Mengapa dilarang menyerupai lawan jenis?
Jawaban: Karena merusak fitrah dan menimbulkan kebingungan.
(Sumber: Syarh Sunan Abu Dawud karya al-Azhari) - Bagaimana dengan potongan rambut?
Jawaban: Juga tidak boleh menyerupai lawan jenis.
(Sumber: Al-Mughni karya Ibnu Qudamah 1/85) - Apakah ada pengecualian?
Jawaban: Tidak ada, larangan ini mutlak.
(Sumber: Fatawa Ibnu Taimiyah 22/150)
Larangan Menyerupai Orang Kafir
- Mengapa dilarang menyerupai orang kafir?
Jawaban: Karena termasuk loyal kepada mereka.
(Sumber: HR. Abu Dawud no. 4031) - Apa contoh menyerupai orang kafir?
Jawaban: Memakai salib, pakaian khas agama lain, dll.
(Sumber: Fatawa Ibnu Baz 24/62) - Bagaimana dengan trend fashion barat?
Jawaban: Boleh asalkan tidak menyerupai simbol agama mereka.
(Sumber: Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah 11/285) - Apakah semua yang dari barat haram?
Jawaban: Tidak, hanya yang bertentangan dengan syariat.
(Sumber: Fatawa Ibnu Utsaimin 11/112) - Bagaimana mengetahui pakaian yang menyerupai orang kafir?
Jawaban: Dengan belajar dan bertanya kepada ulama.
(Sumber: Syarh Riyadhus Shalihin karya Ibnu Utsaimin)
Pakaian yang Dianjurkan
- Kapan disunnahkan memakai pakaian baru?
Jawaban: Saat hari raya, Jumat, dan menghadiri acara khusus.
(Sumber: HR. Bukhari no. 886) - Bagaimana dengan pakaian bekas?
Jawaban: Boleh dan tidak makruh.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 24/168) - Apakah harus memakai pakaian bermerek?
Jawaban: Tidak harus, yang penting halal dan menutup aurat.
(Sumber: Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh 3/175) - Bagaimana memilih pakaian yang baik?
Jawaban: Yang sesuai syariat, nyaman, dan tidak berlebihan.
(Sumber: HR. Muslim no. 2068) - Apakah boleh memakai pakaian bergambar?
Jawaban: Boleh asalkan bukan gambar makhluk bernyawa.
(Sumber: HR. Muslim no. 2107)
Larangan Gambar Makhluk Bernyawa
- Mengapa dilarang memakai gambar makhluk bernyawa?
Jawaban: Karena malaikat tidak masuk rumah yang ada gambar.
(Sumber: HR. Bukhari no. 5950) - Apa yang dimaksud makhluk bernyawa?
Jawaban: Manusia, hewan, burung, serangga, dll.
(Sumber: Fathul Bari karya Ibnu Hajar) - Bagaimana dengan gambar pemandangan?
Jawaban: Boleh, karena bukan makhluk bernyawa.
(Sumber: Fatawa Ibnu Baz 24/65) - Apakah gambar kartun termasuk?
Jawaban: Ya, karena menyerupai makhluk bernyawa.
(Sumber: Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah 11/290) - Bagaimana jika terpaksa?
Jawaban: Usahakan mencari alternatif yang tidak bergambar.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 24/170)
Berpakaian dengan Sederhana
- Mengapa kita disuruh berpakaian sederhana?
Jawaban: Untuk menghindari sombong dan riya.
(Sumber: HR. Muslim no. 2068) - Apa yang dimaksud sederhana?
Jawaban: Tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan.
(Sumber: Tafsir Ibnu Katsir 4/235) - Apakah sederhana berarti jelek?
Jawaban: Tidak, bisa bagus tapi tidak berlebihan.
(Sumber: Syarh Riyadhus Shalihin karya Ibnu Utsaimin) - Bagaimana cara berpakaian sederhana?
Jawaban: Memilih yang wajar, tidak mahal-mahal, dan tidak pamer.
(Sumber: Al-Mughni karya Ibnu Qudamah 1/245) - Apakah anak-anak juga harus sederhana?
Jawaban: Ya, sejak kecil sudah diajarkan.
(Sumber: Tarbiyatul Aulad fil Islam karya Abdullah Nasih Ulwan)
Penutup Adab Berpakaian
- Apa hikmah mengikuti adab berpakaian?
Jawaban: Mendapat pahala, dijaga malaikat, dan disayang Allah.
(Sumber: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi) - Apakah pakaian mempengaruhi akhlak?
Jawaban: Ya, pakaian yang baik mendorong akhlak yang baik.
(Sumber: Fatawa Ibnu Utsaimin 11/115) - Bagaimana jika lupa membaca doa?
Jawaban: Tidak apa-apa, tapi usahakan selalu ingat.
(Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 24/172) - Kapan mulai mengajarkan adab ini kepada anak?
Jawaban: Sejak usia 3 tahun dengan cara yang menyenangkan.
(Sumber: Tuhfatul Maudud karya Ibnu Qayyim) - Apa nasihat untuk selalu ingat adab berpakaian?
Jawaban: Ingat bahwa pakaian adalah nikmat Allah yang harus disyukuri.
(Sumber: QS. Al-A’raf: 26)
Penutup Materi: Fashion Show Surga
Yey! Kita sudah menyelesaikan petualangan seru belajar adab berpakaian!
Salsa tersenyum bahagia. “Terima kasih, Bunda Aisyah! Sekarang aku tahu rahasia menjadi fashionista surga.”
Bunda Aisyah memeluk Salsa. “Ingatlah, nak… Setiap kali kamu berpakaian dengan benar:
Malaikat akan mendekatimu
Allah akan mencintaimu
Kamu akan tampil percaya diri
Orang lain akan menghormatimu
Yuk, kita praktikkan mulai sekarang!
- Sebelum pakai: Baca doa + mulai dari kanan
- Saat memakai: Tutup aurat + sederhana + tidak menyerupai
- Saat melepas: Baca doa + mulai dari kiri
Sampai jumpa di petualangan belajar Islam berikutnya!
“Menjadi anak shalih itu gaya dan penuh style!”
Sumber Referensi Utama
- Al-Quran Al-Karim
- Shahih Bukhari – Imam Bukhari
- Shahih Muslim – Imam Muslim
- Sunan Abu Dawud – Imam Abu Dawud
- Sunan at-Tirmidzi – Imam at-Tirmidzi
- Sunan an-Nasai – Imam an-Nasai
- Sunan Ibnu Majah – Imam Ibnu Majah
- Fathul Bari – Ibnu Hajar al-Asqalani
- Syarh Shahih Muslim – Imam an-Nawawi
- Al-Majmu’ – Imam an-Nawawi
- Al-Mughni – Ibnu Qudamah al-Maqdisi
- Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah – Kementerian Waqaf Kuwait
- Fatawa al-Lajnah ad-Daimah – Komite Fatwa Saudi Arabia
- Majmu’ Fatawa – Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
- Fatawa Ibnu Baz – Abdul Aziz bin Baz
- Fatawa Ibnu Utsaimin – Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
- Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh – Wahbah az-Zuhaili
- Tuhfatul Maudud – Ibnu Qayyim al-Jauziyah
- Syarh Riyadhus Shalihin – Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
- Tarbiyatul Aulad fil Islam – Abdullah Nasih Ulwan
Semua sumber di atas merupakan referensi terpercaya dalam Islam yang diakui oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah di seluruh dunia.





















































