100 Tanya Jawab Kisah 5 Nabi Ulul Azmi Lengkap dalam Al-Qur’an dan Hadis – Teladan Sepanjang Masa

Loading

Ulul Azmi; Kisah 5 Nabi yang Luar Biasa (E280125)_11zon
Prev4 of 4Next

Table of Contents

Tema 4 — Nabi Musa AS: Perjuangan Melawan Fir’aun

031. Siapakah Nabi Musa AS dan mengapa beliau diutus oleh Allah?

Nabi Musa AS adalah seorang rasul yang diutus Allah untuk membebaskan Bani Israil dari kekejaman Raja Fir’aun. Ia dikenal sebagai nabi yang kuat, berani, dan penuh kasih sayang kepada umatnya.

Baca juga:  Gambar (12) Tidak Boleh Mencoret-Coret Dinding Tembok Rumah

Allah mengutusnya untuk mengajak manusia menyembah hanya kepada Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap manusia seperti Fir’aun. Musa juga membawa kitab Taurat sebagai pedoman hidup bagi kaumnya.

Kisah Nabi Musa banyak diceritakan dalam Al-Qur’an karena mengandung pelajaran tentang perjuangan, kesabaran, dan keadilan Allah bagi hamba yang ikhlas.


032. Mengapa Fir’aun ingin membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil?

Fir’aun bermimpi bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki dari Bani Israil yang kelak menghancurkan kekuasaannya. Karena takut kehilangan tahtanya, ia memerintahkan tentaranya membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.

Namun, perintah kejam itu tidak bisa mengalahkan rencana Allah. Allah selalu punya cara untuk melindungi hamba pilihan-Nya.

Baca juga:  365 Soal Kuispedia Burung: Fakta Menakjubkan dan Rahasia Unik dari Burung Tercantik, Terpintar, Terbesar hingga Terlangka di Dunia

Kisah ini mengajarkan bahwa kekuasaan sebesar apa pun tidak dapat menandingi kehendak Allah. Fir’aun merasa kuat, tapi Allah-lah yang Maha Berkuasa.


033. Bagaimana cara Allah menyelamatkan bayi Musa dari pembunuhan Fir’aun?

Ketika Musa lahir, Allah menenangkan hati ibunya. Ia diperintahkan untuk menyusui bayinya sebentar, lalu memasukkannya ke dalam peti dan menghanyutkannya di sungai Nil. Itu adalah ujian besar bagi seorang ibu.

Dengan air mata, ibunda Musa melakukannya karena percaya kepada janji Allah. Allah berfirman bahwa bayi itu akan diselamatkan dan dikembalikan kepadanya suatu hari nanti.

Benar saja, peti itu terbawa arus ke istana Fir’aun. Di situlah kisah penyelamatan luar biasa dimulai — rencana Allah yang sempurna.

Baca juga:  15 Quiz Kisah Nabi Hud AS

034. Siapa yang menemukan bayi Musa di sungai Nil?

Bayi Musa ditemukan oleh istri Fir’aun, Asiyah binti Muzahim, seorang wanita beriman yang lembut hatinya. Saat melihat bayi itu, ia langsung jatuh kasih dan memohon kepada suaminya agar tidak membunuhnya.

Fir’aun awalnya marah, tapi karena cinta Asiyah begitu besar, ia mengizinkan bayi itu hidup dan dibesarkan di istana. Bayi Musa pun tumbuh dalam lingkungan penuh kemewahan, meski hatinya tetap dipenuhi iman kepada Allah.

Kisah ini menunjukkan bahwa Allah bisa menumbuhkan kasih sayang bahkan di tengah kekuasaan yang zalim — bukti bahwa rahmat-Nya tidak terbatas.


035. Mengapa ibu Nabi Musa kembali menyusui bayinya di istana Fir’aun?

Ketika bayi Musa tidak mau disusui oleh siapa pun di istana, saudari Musa datang menawarkan seseorang yang bisa menenangkannya — yaitu ibu kandungnya sendiri.

Allah mengatur semuanya dengan sempurna. Fir’aun tidak tahu bahwa wanita itu sebenarnya adalah ibu Musa. Dengan cara itu, Allah menepati janji-Nya untuk mengembalikan bayi Musa ke pelukan ibunya.

Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa siapa pun yang bertawakal kepada Allah, akan selalu mendapatkan pertolongan di waktu yang paling tepat.


036. Apa yang membuat Nabi Musa akhirnya meninggalkan Mesir?

Ketika Musa dewasa, ia pernah menolong seorang Bani Israil yang diserang oleh orang Mesir. Dalam perkelahian itu, orang Mesir tersebut tewas tanpa sengaja.

Fir’aun sangat marah dan memerintahkan pasukannya untuk menangkap Musa. Mendengar kabar itu, Musa melarikan diri keluar dari Mesir menuju negeri Madyan.

Meskipun berstatus pelarian, Allah selalu menjaganya. Dalam perjalanan penuh kesulitan itu, Musa belajar arti kesabaran dan perlindungan Ilahi yang tak pernah putus.


037. Apa yang terjadi ketika Nabi Musa tiba di negeri Madyan?

Di Madyan, Musa bertemu dua gadis yang sedang kesulitan mengambil air untuk ternak mereka. Dengan sopan, Musa membantu mereka.

Ayah kedua gadis itu, Nabi Syu’aib AS, sangat terkesan dengan akhlak Musa. Ia pun menawarkan agar Musa menikah dengan salah satu putrinya dan tinggal bersamanya selama beberapa tahun.

Di masa itu, Musa hidup dengan tenang dan penuh berkah. Inilah masa pembentukan jiwa kerasulan — sebelum Allah mengutusnya kembali ke Mesir menghadapi Fir’aun.


038. Bagaimana Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa?

Saat Musa pulang dari Madyan, ia melihat cahaya di Gunung Thur (Sinai) dan mendekatinya. Ternyata itu bukan api biasa, tetapi tempat di mana Allah berbicara langsung kepadanya.

Dari sana, Allah memerintahkan Musa untuk kembali ke Mesir dan menyeru Fir’aun agar menyembah hanya kepada Allah. Musa juga diberi dua mukjizat besar: tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan tangan yang bercahaya putih bersinar.

Peristiwa ini dikenal sebagai pertemuan di Lembah Thuwa, salah satu momen paling agung dalam sejarah kenabian.


039. Mengapa Nabi Musa meminta agar saudaranya Harun mendampinginya berdakwah?

Musa merasa lisannya tidak begitu fasih, sehingga ia meminta kepada Allah agar saudaranya, Harun AS, menemaninya dalam dakwah. Harun dikenal sebagai pendakwah yang lembut dan pandai berbicara.

Allah mengabulkan permintaan itu. Dengan demikian, Musa dan Harun menjadi pasangan nabi yang saling melengkapi: satu kuat dan berani, yang lain lembut dan fasih.

Dari sinilah kita belajar bahwa dalam perjuangan, kerja sama dan saling membantu adalah kunci kekuatan yang diridhai Allah.


040. Apa pesan utama dari kisah perjuangan Nabi Musa melawan Fir’aun?

Pesan utamanya adalah bahwa kebenaran tidak akan pernah kalah dari kezaliman, meski tampak lemah di awal. Musa yang seorang diri mampu menundukkan Fir’aun dengan izin Allah.

Kisah ini menegaskan bahwa siapa pun yang beriman dan berani melawan kejahatan akan selalu mendapat pertolongan dari Allah. Kekuatan sejati bukanlah pada harta atau pasukan, tapi pada iman yang teguh.

Hingga kini, kisah Musa dan Fir’aun menjadi simbol perjuangan antara cahaya kebenaran dan gelapnya kesombongan manusia.

Prev4 of 4Next

Loading

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!