Sunan Bonang dan Keajaiban Alat Musik Bonangnya (Cerita Rakyat Jawa Timur)

Loading

Dalam berdakwah Raden Makdum Ibrahim dari Tuban sering mempergunakan seperangkat gamelan yang disebut Bonang

Ebook Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)

download ebook anak printable pdf

1001 Cerita Dongeng Bergambar
Download 1001 Cerita Dongeng Bergambar dengan donasi. WA 08156148165.

058 download ebook pdf 101 cerita nusantara
Full Download ebook pdf “101 Cerita Nusantara” karya Kak Nurul Ihsan dengan donasi. WA 08156148165.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah lengkapi-rumah-dan-sekolahmu-dengan-elibrary-id.jpg

Kenapa Raden Makdum Ibrahim Dipanggil Sunan Bonang?

Dalam berdakwah, Raden Makdum Ibrahim dari Tuban sering mempergunakan seperangkat gamelan yang disebut Bonang.

Bonang adalah sejenis alat musik yang terbuat dari kuningan yang menonjol di bagian tengahnya.

Karena berdakwah seperti itu, ia pun kemudian dipanggil Sunan Bonang.

Apa Saja Kehebatan Alat Musik Bonang Milik Sunan Bonang?

Dikisahkan Sunan Bonang pernah menaklukkan Kebondanu, seorang pemimpin perampok dengan hanya mempergunakan seutas tali tambang dan bonang.

Begitu bonangnya ditabuh, Kebondanu dan anak buahnya langsung diam tidak mampu bergerak lagi.

Sehingga gagallah mereka melakukan perampokan.

Sejak itu, Kebondanu dan anak buahnya benar-benar bertobat dan menjadi murid Sunan Bonang yang setia.

Maha Guru Dari India yang Mau Mengadu Kesaktian dengan Sunan Bonang, tapi Semua Kitabnya Jatuh ke Dasar Laut

Di lain waktu, ada seorang maha guru dari India yang berlayar ke Tuban untuk mengadu kesaktian ilmu dengan Sunan Bonang.

Namun di tengah laut, tiba-tiba perahunya terbalik dihantam badai sehingga semua kitabnya berjatuhan ke dasar laut.

Baca juga:  Pak Lebai Malang dan Kepala Kerbau

Sunan Bonang Mengembalikan Kitab-Kitab Maha Guru India Dengan Menancapkan Tongkat di Pasir

tapi Semua Kitab milik maha guru dari india Jatuh ke Dasar Laut
Maha guru dari India yang mau mengadu kesaktian dengan Sunan Bonang. (ebookanak.com/Kak Nurul Ihsan)

Kemudian di tepi pantai, tanpa sengaja maha guru India itu bertemu dan menceritakan apa yang sudah dialaminya pada seseorang yang bertongkat.

Tiba-tiba, orang bertongkat itu mencabut tongkatnya yang menancap di pasir.

Mendadak tersemburlah air dari lubang bekas tongkat itu, membawa keluar semua kitab yang dibawanya.

“Itukah kitab-kitab Tuan yang tenggelam ke dasar laut?” tanya orang itu yang tak lain adalah Sunan Bonang.

Apa Maha Guru India Tetap Ingin Mengadu Kesaktian dengan Sunan Bonang?

Sang maha guru dari India itu kian takjub saja setelah tahu, orang bertongkat itu ternyata Sunan Bonang.

Maha guru dari India pun langsung berlutut dan memohon dijadikan muridnya.

Akhirnya sejak itu, maha guru dari India pun menjadi murid Sunan Bonang.

(Cerita rakyat Provinsi Jawa Timur)

Pesan Moral

Kejadian-kejadian luar biasa hanya bisa terjadi atas seizin Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam berdakwah Raden Makdum Ibrahim dari Tuban sering mempergunakan seperangkat gamelan yang disebut Bonang
Kenapa Raden Makdum Ibrahim dipanggil Sunan Bonang? (ebookanak.com/Kak Nurul Ihsan)

Dongeng tidak saja memberikan hiburan bagi anak-anak.

Melalui dongeng anak bisa juga meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni serta mengolah imajinasi.

Selain itu lewat dongeng anak bisa mengenal nilai-nilai moral dan hati nurani yang terselip di balik pesan cerita.

Dongeng tidak saja memberikan hiburan bagi anak-anak.

Melalui dongeng anak bisa juga meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni serta mengolah imajinasi.

Selain itu lewat dongeng anak bisa mengenal nilai-nilai moral dan hati nurani yang terselip di balik pesan cerita.

Disadari atau tidak dongeng bisa merasang anak belajar dan bisa tergugah menjadi gemar membaca dan mencintai buku.

Bahkan tidak sedikit anak cerdas yang minat bacanya dimulai dari menyimak buku-buku fiksi dan dongeng.

Dari sisi bahasa, melalui dongeng pun anak dikenalkan pada berbagai ragam kosakata.

Pengayaan pada kosakata pun secara otomatis akan menambah perbendaharaan kata anak.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari suguhan dongeng untuk anak.

Seperti yang disebutkan dalam pembukaan buku 101 Cerita Nusantara.

Di antaranya, lewat dongeng, rasa empati anak Anda pada para tokoh dalam cerita bisa terbangun.

Selain itu lewat dongeng, kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial anak bisa terasah.

Buku 101 Cerita Nusantara mencoba mengumpulkan kembali ingatan orang tua akan kekayaan cerita-cerita yang tersebar di bumi Indonesia.

Timun Mas dari Jogjakarta, Si Lebai Malang dan Maling Kundang dari Sumatera Barat, Si Pitung Jago Betawi, Pangeran Naga dan Buaya dari Kalimantan Tengah, serta masih banyak lagi dongeng bisa Anda temukan dalam buku ini.

Baca juga:  60 Quiz 101 Cerita Rakyat Nusantara: Tantangan Empat Syarat (Dongeng Sumatera Utara)

Buku penuh warna dengan ilustrasi gambar yang memikat ini akan mendampingi aneka kisah yang berupa fabel, legenda, epos, mitos, dan sejarah.

Semua kisah-kisah ini bisa Anda sampaikan pada buah hati Anda sebagai pengantar tidur dan untuk membangun kedekatan dengan anak.

Dalam setiap dongeng dalam buku yang disusun oleh Tim Optima ini selalu diakhiri dengan pesan moral, sehingga anak akan lebih mudah mengenali apa pesan yang terkandung dalam kisah.

Perjumpaan dengan aneka karakter manusia dan binatang dalam dongeng pun sangat mengasyikkan.

Sebab hal-hal di luar akal sehat seperti keajaiban alam dan mukjizat bisa mengasah keyakinan dan imajinasi anak.

Tentu saja dengan pesan moral yang mudah ditangkap, misalnya kejadian yang luar biasa itu hanya bisa terjadi atas seizin Tuhan Yang Maha Esa.

Sembari membacakan dongeng orang tua bisa kembali mengingat kisah-kisah yang mungkin belum pernah ia jumpai.

101 dongeng dalam buku yang diterbitkan Transmedia ini dituliskan dalam bentuk cerita-cerita pendek.

Keistimewaan dan Manfaat Buku 101 Cerita Nusantara:

  • Efektif untuk metode pembelajaran buah hati Anda.
  • Menanamkan sejak dini kepada buah hati Anda nilai-nilai keteladanan, moralitas, hati nurani, dan budi pekerti.
  • Memuat 101 cerita pilihan dari 34 Provinsi di Indonesia yang dikemas secara singkat, sederhana, atraktif, dan fantastis.
  • Dilengkapi dengan ilustrasi yang menawan.
  • Di akhir setiap cerita dilengkapi dengan pesan moral untuk membantu buah hati Anda memetik nilai-nilai keteladanan dan hikmah.
  • Meningkatkan apresiasi buah hati Anda terhadap nilai sastra dan seni.
  • Memberikan buah hati Anda hiburan.
  • Menumbuhkan minat baca buah hati Anda.
  • Membangun rasa empati buah hati Anda pada para tokoh dalam cerita.
  • Mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial buah hati Anda.
  • Mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial buah hati Anda.
  • Menjalin kedekatan Anda dengan buah hati Anda.
  • Membantu buah hati Anda mencintai buku, sekaligus menjadikannya teman bermain.

Quiz Cerita Rakyat Nusantara: Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) dari Jawa Timur

Soal 1

Siapakah nama asli dari Sunan Bonang sebelum menjadi wali?

A. Raden Rahmat
B. Raden Makdum Ibrahim
C. Raden Qasim
D. Raden Paku
E. Raden Sahid

Jawaban: B. Raden Makdum Ibrahim

Pembahasan: Sunan Bonang memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan merupakan salah satu dari Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa Timur. Nama “Makdum” merupakan gelar kehormatan dalam tradisi Islam yang berarti “yang dihormati” atau “tuan yang mulia”. Gelar ini menunjukkan kedudukan tinggi beliau dalam hierarki ulama pada masanya. Raden Makdum Ibrahim kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Bonang karena aktivitas dakwahnya yang berpusat di daerah Bonang, Tuban, Jawa Timur.

Baca juga:  Cerita Rakyat Nusantara dari Sumatera Barat: Selendang Terbang Putri Bidadari

Soal 2

Di kota manakah Sunan Bonang membangun pusat dakwah dan pesantrennya?

A. Surabaya
B. Gresik
C. Tuban
D. Lamongan
E. Sidoarjo

Jawaban: C. Tuban

Pembahasan: Sunan Bonang membangun pusat dakwah dan pesantrennya di Tuban, Jawa Timur. Tuban dipilih karena merupakan kota pelabuhan penting pada abad ke-15 yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai daerah dan negara. Lokasi strategis ini memungkinkan Sunan Bonang untuk menyebarkan ajaran Islam kepada berbagai lapisan masyarakat, termasuk pedagang, nelayan, dan penduduk lokal. Makam Sunan Bonang hingga kini masih dapat dikunjungi di Tuban dan menjadi salah satu situs ziarah penting bagi umat Islam di Jawa Timur. Pesantren yang didirikan Sunan Bonang menjadi cikal bakal berkembangnya pendidikan Islam di wilayah pantai utara Jawa.


Soal 3

Apa keistimewaan metode dakwah yang digunakan Sunan Bonang?

A. Menggunakan kekuatan militer
B. Membangun masjid megah
C. Menggunakan seni dan budaya lokal
D. Memberikan bantuan ekonomi
E. Melakukan perdebatan teologi

Jawaban: C. Menggunakan seni dan budaya lokal

Pembahasan: Sunan Bonang terkenal dengan metode dakwahnya yang menggunakan pendekatan seni dan budaya lokal. Beliau menciptakan dan mengembangkan seni gamelan untuk mengiringi syair-syair bernuansa Islami. Sunan Bonang juga menggunakan wayang, tembang, dan berbagai bentuk kesenian Jawa lainnya sebagai media dakwah. Pendekatan ini sangat efektif karena tidak bertentangan dengan budaya masyarakat setempat, melainkan mengadaptasi dan mengisi kesenian tradisional dengan nilai-nilai Islam. Metode ini mencerminkan kearifan Wali Songo dalam memahami psikologi dan budaya masyarakat Jawa, sehingga Islam dapat diterima secara damai tanpa menghilangkan identitas budaya lokal.


Soal 4

Siapakah ayah dari Sunan Bonang menurut silsilah Wali Songo?

A. Sunan Giri
B. Sunan Ampel
C. Sunan Kudus
D. Sunan Kalijaga
E. Sunan Drajat

Jawaban: B. Sunan Ampel

Pembahasan: Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel (Raden Rahmat), yang merupakan salah satu Wali Songo terpenting dan dianggap sebagai “bapak” para wali di Jawa. Sunan Ampel mendirikan pusat dakwah di Ampel, Surabaya, dan memiliki beberapa putra yang kemudian juga menjadi wali terkenal. Selain Sunan Bonang, Sunan Ampel juga memiliki putra lain yaitu Sunan Drajat. Hubungan kekeluargaan ini menunjukkan adanya kontinuitas dalam misi dakwah Islam di Jawa, dimana ajaran dan metode dakwah diturunkan dari generasi ke generasi. Sunan Ampel mengajarkan kepada putra-putranya pentingnya pendekatan yang bijaksana dan menghormati budaya lokal dalam berdakwah.


Soal 5

Apa makna simbolis dari nama “Bonang” yang melekat pada Sunan Bonang?

A. Nama tempat kelahiran
B. Jenis alat musik gamelan yang dikembangkan
C. Nama sungai di dekat pesantren
D. Gelar kehormatan dari sultan
E. Nama guru spiritual beliau

Jawaban: B. Jenis alat musik gamelan yang dikembangkan

Pembahasan: Nama “Bonang” berasal dari alat musik gamelan yang disebut “bonang”, yaitu seperangkat gong kecil yang disusun dalam dua baris dan dimainkan dengan pemukul khusus. Sunan Bonang mendapat julukan ini karena beliau sangat aktif menggunakan dan mengembangkan alat musik bonang dalam kegiatan dakwahnya. Beliau menciptakan inovasi dalam penggunaan gamelan, khususnya bonang, untuk mengiringi syair-syair dan tembang-tembang yang berisi ajaran Islam. Penggunaan bonang dan gamelan dalam dakwah merupakan bentuk akulturasi budaya yang cerdas, dimana musik tradisional Jawa dipadukan dengan nilai-nilai spiritual Islam. Hal ini membuat dakwah Sunan Bonang mudah diterima masyarakat karena tidak meninggalkan tradisi budaya yang sudah mengakar.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!
Download PDF 100+ Ebook Anak Download Now Full Gambar Printable edukatif