Komik Adab Memakai Pakaian Bersih
- Updated: Agustus 31, 2025

Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raf 7:3)
(www.ebookanak.com)
Kontributor:
- Naskah: Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
- Desain layout: Yuyus Rusamsi
- Penerbit: Anak Kita (Jakarta, Indonesia) dan Edukid Distributors Sdn. Bhd. (Malaysia)
- Hak cipta/copy right: Nurul Ihsan/www.cbmagency.com

QUISPEDIA: Adab Memakai Pakaian Bersih untuk Anak
Kisah Inspiratif: Ali dan Pakaian Bersihnya
Pada suatu pagi yang cerah di kota Madinah, hiduplah seorang anak bernama Ali yang selalu rajin menjaga kebersihan pakaiannya. Ali sangat menyukai ajaran Rasulullah SAW tentang pentingnya berpakaian bersih dan rapi. Setiap hari, Ali selalu memastikan pakaiannya bersih sebelum berangkat mengaji di masjid.
Suatu hari, teman Ali yang bernama Ahmad datang ke rumahnya dengan pakaian yang kotor dan kusam. Ahmad merasa malu ketika melihat Ali yang selalu berpakaian bersih dan wangi. “Ali, bagaimana caramu selalu terlihat rapi dan bersih?” tanya Ahmad dengan penasaran.
Ali tersenyum ramah dan berkata, “Ahmad, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 222: ‘Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.’ Ini berarti Allah sangat senang dengan umat-Nya yang selalu bersih.”
Ahmad mengangguk-angguk mendengar penjelasan Ali. “Lalu, apa saja adab memakai pakaian bersih yang diajarkan Islam?” tanya Ahmad lagi.
Ali dengan semangat mulai menjelaskan berbagai adab berpakaian yang telah dipelajarinya dari guru ngajinya. “Pertama, kita harus selalu mencuci pakaian yang kotor. Kedua, pakaian harus menutupi aurat dengan baik. Ketiga, pilihlah pakaian yang sederhana dan tidak berlebihan. Keempat, hindari pakaian yang terlalu ketat atau transparan.”
Dari hari itu, Ahmad mulai belajar menjaga kebersihan pakaiannya. Dia mencontoh kebiasaan baik Ali dan mulai memahami bahwa berpakaian bersih bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bentuk ibadah dan penghormatan kepada Allah SWT.
A. SOAL PILIHAN GANDA (ABCD)

Soal 1: Dasar Hukum Kebersihan Pakaian
Cerita: Ali selalu ingat pesan gurunya bahwa Allah SWT sangat menyukai kebersihan. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Pertanyaan: Berdasarkan ajaran Islam, mengapa kita harus memakai pakaian bersih?
A. Agar terlihat lebih kaya dari teman-teman
B. Karena Allah SWT menyukai orang yang bersih
C. Supaya mendapat pujian dari orang lain
D. Untuk menunjukkan status sosial yang tinggi
Jawaban: B. Karena Allah SWT menyukai orang yang bersih
Pembahasan: Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 222, Allah SWT berfirman bahwa Dia menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim juga menyebutkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, memakai pakaian bersih merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan bagian dari akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW.
Soal 2: Adab Mencuci Pakaian
Cerita: Ahmad belajar dari Ali bahwa mencuci pakaian yang kotor adalah kewajiban setiap muslim. Rasulullah SAW selalu menjaga kebersihan pakaian beliau.
Pertanyaan: Kapan sebaiknya kita mencuci pakaian menurut ajaran Islam?
A. Hanya saat pakaian sudah sangat kotor
B. Setiap bulan sekali saja
C. Segera setelah pakaian kotor atau bernajis
D. Menunggu sampai libur sekolah
Jawaban: C. Segera setelah pakaian kotor atau bernajis
Pembahasan: Islam mengajarkan untuk segera membersihkan najis dan kotoran. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya segera membersihkan najis dari pakaian. Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menjelaskan bahwa menunda pembersihan najis tanpa alasan syar’i adalah makruh.
Soal 3: Jenis Pakaian yang Dianjurkan
Cerita: Guru mengaji Ali bercerita bahwa Rasulullah SAW menyukai pakaian yang bersih, putih, dan sederhana. Beliau tidak suka pakaian yang berlebihan atau sombong.
Pertanyaan: Warna pakaian apa yang paling disukai Rasulullah SAW?
A. Merah terang
B. Hitam pekat
C. Putih bersih
D. Kuning cerah
Jawaban: C. Putih bersih
Pembahasan: Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Pakailah pakaian putih kalian, karena itu adalah pakaian yang paling baik dan paling bersih, dan kafankanlah mayit kalian dengannya.” Imam Ibnu Qayyim dalam kitab Zad Al-Ma’ad menjelaskan bahwa pakaian putih menunjukkan kesucian dan kebersihan.
Soal 4: Adab Berpakaian saat Shalat
Cerita: Ali selalu memakai pakaian terbaiknya ketika hendak shalat. Dia ingat bahwa shalat adalah waktu bertemu dengan Allah, jadi harus berpakaian yang pantas.
Pertanyaan: Bagaimana seharusnya pakaian kita saat melaksanakan shalat?
A. Boleh pakaian apa saja asalkan nyaman
B. Harus bersih, suci, dan menutupi aurat
C. Cukup bersih saja, tidak perlu rapi
D. Yang penting mahal dan bagus
Jawaban: B. Harus bersih, suci, dan menutupi aurat
Pembahasan: Dalam Al-Quran Surah Al-A’raf ayat 31, Allah SWT berfirman: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid.” Ulama seperti Imam As-Syafi’i dalam kitab Al-Umm menekankan bahwa pakaian untuk shalat harus memenuhi syarat bersih dari najis, suci, dan menutupi aurat dengan sempurna.
Soal 5: Hikmah Berpakaian Bersih
Cerita: Ahmad mulai merasakan manfaat berpakaian bersih. Dia merasa lebih percaya diri, sehat, dan dicintai teman-temannya. Ternyata berpakaian bersih membawa banyak kebaikan.
Pertanyaan: Apa hikmah utama dari memakai pakaian bersih menurut Islam?
A. Mendapat pujian dari manusia
B. Menunjukkan kekayaan keluarga
C. Menjaga kesehatan dan mendapat ridha Allah
D. Terlihat lebih pintar di sekolah
Jawaban: C. Menjaga kesehatan dan mendapat ridha Allah
Pembahasan: Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa kebersihan pakaian memiliki hikmah ganda: menjaga kesehatan jasmani dan meraih ridha Allah SWT. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan bahwa Allah itu indah dan menyukai keindahan, termasuk keindahan dalam berpakaian yang bersih dan rapi.
B. SOAL PILIHAN GANDA MULTIPLE CHOICE MULTIPLE ANSWER

Soal 6: Syarat-syarat Pakaian Islami
Cerita: Ali dan Ahmad belajar dari ustadz mereka tentang syarat-syarat pakaian yang sesuai dengan ajaran Islam. Ustadz menjelaskan beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi.
Pertanyaan: Pilih semua syarat pakaian yang baik menurut Islam! (Pilih lebih dari satu jawaban)
A. Bersih dari kotoran dan najis
B. Menutupi aurat dengan sempurna
C. Tidak transparan atau tembus pandang
D. Harus mahal dan mewah
Jawaban: A, B, C
Pembahasan: Berdasarkan hadis-hadis shahih dan pendapat ulama dalam kitab-kitab fiqh, pakaian Islami harus memenuhi beberapa syarat: bersih dari najis (HR. Abu Dawud), menutupi aurat sesuai syariat (Al-Quran Surah An-Nur ayat 31), dan tidak transparan (hadis HR. Ahmad). Sedangkan kemewahan bukanlah syarat, bahkan Islam menganjurkan kesederhanaan dalam berpakaian.
Soal 7: Waktu-waktu Penting Berpakaian Bersih
Cerita: Ahmad bertanya kepada Ali, “Kapan saja kita harus ekstra memperhatikan kebersihan pakaian?” Ali menjawab bahwa ada beberapa waktu khusus yang diajarkan dalam Islam.
Pertanyaan: Kapan saja kita harus memperhatikan kebersihan pakaian dengan ekstra? (Pilih lebih dari satu jawaban)
A. Saat hendak melaksanakan shalat
B. Ketika pergi ke masjid untuk shalat Jumat
C. Saat bertamu ke rumah orang lain
D. Hanya saat ada acara penting saja
Jawaban: A, B, C
Pembahasan: Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menjelaskan bahwa ada waktu-waktu mustajab untuk berpakaian bersih: saat shalat (Al-A’raf: 31), shalat Jumat (hadis HR. Bukhari-Muslim), dan saat bertamu (adab dalam hadis HR. At-Tirmidzi). Islam mengajarkan untuk selalu menjaga penampilan, bukan hanya saat acara penting.
Soal 8: Jenis Najis pada Pakaian
Cerita: Ustadz mengajarkan Ali dan Ahmad tentang berbagai jenis najis yang bisa mengotori pakaian. Mereka harus tahu jenis-jenis najis agar bisa membersihkannya dengan benar.
Pertanyaan: Manakah yang termasuk najis yang harus dibersihkan dari pakaian? (Pilih lebih dari satu jawaban)
A. Air kencing (urine)
B. Darah haid
C. Kotoran hewan
D. Air hujan yang bersih
Jawaban: A, B, C
Pembahasan: Berdasarkan hadis-hadis shahih dan kitab fiqh, najis yang harus dibersihkan meliputi: air kencing (hadis Asma binti Abu Bakr), darah haid (hadis HR. Bukhari-Muslim), dan kotoran hewan (kecuali hewan yang halal dimakan). Imam Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menjelaskan klasifikasi najis secara detail. Air hujan bersih justru suci dan dapat digunakan untuk bersuci.
Soal 9: Cara Membersihkan Pakaian
Cerita: Ahmad ingin tahu bagaimana cara yang benar membersihkan pakaian dari najis. Ali mengajarkan beberapa metode yang diajarkan dalam Islam.
Pertanyaan: Bagaimana cara membersihkan pakaian dari najis menurut Islam? (Pilih lebih dari satu jawaban)
A. Dicuci dengan air yang suci dan bersih
B. Digosok hingga hilang bekasnya
C. Diperas sampai air cuciannya jernih
D. Cukup diangin-anginkan saja
Jawaban: A, B, C
Pembahasan: Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm menjelaskan cara membersihkan najis: dicuci dengan air suci (hadis HR. Abu Dawud), digosok untuk menghilangkan bekas (hadis Ummu Qais), dan diperas hingga air cucian jernih (ijma ulama). Mengangin-anginkan saja tidak cukup menghilangkan najis menurut jumhur ulama.
Soal 10: Adab Memilih Pakaian
Cerita: Ali dan Ahmad pergi berbelanja pakaian bersama ayah mereka. Ayah menjelaskan kriteria memilih pakaian yang sesuai dengan ajaran Islam dan baik untuk kesehatan.
Pertanyaan: Apa saja yang harus diperhatikan saat memilih pakaian? (Pilih lebih dari satu jawaban)
A. Bahannya menyerap keringat dengan baik
B. Warnanya tidak terlalu mencolok
C. Ukurannya pas dan tidak ketat
D. Harganya paling mahal di toko
Jawaban: A, B, C
Pembahasan: Imam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa menjelaskan kriteria pakaian yang baik: bahan yang sehat dan menyerap keringat, warna yang tidak berlebihan (hadis HR. An-Nasa’i), dan ukuran yang sesuai syariat. Harga mahal bukan kriteria utama, bahkan Islam menganjurkan kesederhanaan dalam berpakaian.
C. SOAL BENAR-SALAH

Soal 11: Pentingnya Kebersihan dalam Islam
Cerita: Guru mengaji bercerita bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Ali dan Ahmad belajar bahwa menjaga kebersihan pakaian termasuk dalam ajaran agama.
Pertanyaan: Kebersihan adalah sebagian dari iman menurut hadis Rasulullah SAW.
Jawaban: BENAR
Pembahasan: Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan: “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (An-nazafatu minal iman). Imam An-Nawawi dalam Syarh Muslim menjelaskan bahwa kebersihan mencakup kebersihan jasmani, rohani, dan lingkungan, termasuk pakaian yang kita kenakan sehari-hari.
Soal 12: Warna Pakaian Favorit Rasulullah
Cerita: Ali membaca bahwa Rasulullah SAW sangat menyukai pakaian berwarna putih karena melambangkan kesucian dan kemurnian hati.
Pertanyaan: Rasulullah SAW paling menyukai pakaian berwarna hitam.
Jawaban: SALAH
Pembahasan: Menurut hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Pakailah pakaian putih, karena itu lebih baik dan lebih bersih.” Imam Ibnu Qayyim dalam Zad Al-Ma’ad menjelaskan bahwa Rasulullah SAW lebih menyukai warna putih karena menunjukkan kebersihan dan kesucian.
Soal 13: Bolehnya Pakaian Kotor untuk Shalat
Cerita: Ahmad bertanya apakah boleh shalat dengan pakaian yang kotor. Ali menjelaskan bahwa Islam mengajarkan untuk selalu bersuci sebelum menghadap Allah.
Pertanyaan: Boleh melaksanakan shalat dengan pakaian yang terkena najis.
Jawaban: SALAH
Pembahasan: Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW memerintahkan untuk membersihkan najis dari pakaian sebelum shalat. Imam Malik dalam Al-Muwatta’ menekankan bahwa kesucian pakaian adalah syarat sahnya shalat. Para ulama sepakat bahwa shalat dengan pakaian bernajis tidak sah kecuali dalam keadaan darurat.
Soal 14: Pakaian Sederhana vs Mewah
Cerita: Ali melihat temannya yang selalu memakai pakaian mahal dan bermerk. Ali ingat ajaran Islam tentang kesederhanaan dalam berpakaian.
Pertanyaan: Islam menganjurkan untuk memakai pakaian yang sederhana dan tidak berlebihan.
Jawaban: BENAR
Pembahasan: Dalam Al-Quran Surah Al-A’raf ayat 31, Allah SWT melarang berlebih-lebihan. Hadis yang diriwayatkan Ahmad menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melarang sikap sombong dalam berpakaian. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa kesederhanaan dalam berpakaian adalah akhlak mulia yang diajarkan Islam.
Soal 15: Memakai Pakaian Orang Lain
Cerita: Ahmad ingin meminjam baju Ali untuk acara sekolah. Ali ingat bahwa Islam mengajarkan adab dalam meminjam dan menggunakan barang orang lain.
Pertanyaan: Boleh memakai pakaian orang lain tanpa izin pemiliknya.
Jawaban: SALAH
Pembahasan: Islam mengajarkan untuk meminta izin sebelum menggunakan barang orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Rasulullah SAW bersabda tentang larangan mengambil hak orang lain tanpa izin. Imam Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari menjelaskan bahwa menggunakan barang orang lain tanpa izin termasuk perbuatan yang tidak dibenarkan syariat.
D. SOAL SETUJU-TIDAK SETUJU

Soal 16: Prioritas Kebersihan Batin dan Lahir
Cerita: Ustadz menjelaskan kepada Ali bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara kebersihan lahir (pakaian, badan) dan kebersihan batin (hati, akhlak).
Pertanyaan: Kebersihan pakaian sama pentingnya dengan kebersihan hati menurut ajaran Islam.
Jawaban: SETUJU
Pembahasan: Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan konsep “thaharah” yang mencakup kebersihan lahir dan batin. Al-Quran dalam beberapa ayat menyebutkan pentingnya kesucian fisik dan spiritual. Hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi juga menekankan bahwa Allah melihat kebersihan hati dan perbuatan, bukan hanya penampilan luar.
Soal 17: Berpakaian Bersih sebagai Bentuk Syukur
Cerita: Ali bersyukur karena Allah memberinya pakaian yang bersih dan layak pakai. Dia merasa bahwa menjaga pakaian adalah salah satu cara bersyukur kepada Allah.
Pertanyaan: Memakai dan merawat pakaian dengan baik adalah bentuk syukur kepada Allah SWT.
Jawaban: SETUJU
Pembahasan: Dalam Al-Quran Surah Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman tentang balasan bagi orang yang bersyukur. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa merawat nikmat Allah, termasuk pakaian, adalah bentuk syukur. Hadis yang diriwayatkan Abu Dawud juga menyebutkan bahwa Allah senang melihat bekas nikmat-Nya pada hamba-Nya.
Soal 18: Pengaruh Pakaian Bersih terhadap Kepercayaan Diri
Cerita: Ahmad merasa lebih percaya diri setelah mulai berpakaian bersih dan rapi. Teman-temannya juga mulai menghormatinya lebih.
Pertanyaan: Berpakaian bersih dapat meningkatkan kepercayaan diri dan hubungan sosial yang baik.
Jawaban: SETUJU
Pembahasan: Imam Mawardi dalam Al-Ahkam As-Sultaniyyah menjelaskan bahwa penampilan yang baik mempengaruhi interaksi sosial. Hadis yang diriwayatkan Muslim menyebutkan bahwa Allah menyukai keindahan, termasuk dalam berpakaian. Penelitian modern juga mendukung bahwa pakaian bersih meningkatkan kepercayaan diri dan penerimaan sosial.
Soal 19: Tanggung Jawab Orang Tua
Cerita: Ayah Ali selalu mengingatkan untuk menjaga kebersihan pakaian. Beliau mengatakan bahwa mengajarkan kebersihan kepada anak adalah tanggung jawab orang tua.
Pertanyaan: Orang tua berkewajiban mengajarkan adab berpakaian bersih kepada anak-anaknya.
Jawaban: SETUJU
Pembahasan: Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian shalat ketika berusia tujuh tahun.” Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa ini termasuk mengajarkan adab bersuci dan berpakaian. Imam Ibnu Qayyim dalam Tuhfat Al-Mawdud menekankan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan akhlak anak.
Soal 20: Kebersihan Pakaian dan Kesehatan
Cerita: Dokter di puskesmas menjelaskan kepada Ali bahwa pakaian bersih dapat mencegah berbagai penyakit kulit dan infeksi. Ternyata ajaran Islam sejalan dengan ilmu kesehatan modern.
Pertanyaan: Memakai pakaian bersih dapat mencegah penyakit dan menjaga kesehatan tubuh.
Jawaban: SETUJU
Pembahasan: Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah menyebutkan bahwa kebersihan melindungi dari penyakit. Imam Ibnu Sina dalam Al-Qanun fi At-Tibb menjelaskan hubungan kebersihan dengan kesehatan. Ilmu kedokteran modern membuktikan bahwa pakaian bersih mencegah infeksi bakteri, jamur, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit kulit.
E. SOAL TEPAT-TIDAK TEPAT

Soal 21: Frekuensi Mengganti Pakaian
Cerita: Ahmad bertanya kepada ustadz, “Berapa kali sebaiknya kita mengganti pakaian dalam sehari?” Ustadz menjelaskan bahwa Islam mengajarkan untuk mengganti pakaian sesuai kebutuhan dan kondisi.
Pertanyaan: Mengganti pakaian setiap hari adalah anjuran yang tepat dalam Islam.
Jawaban: TEPAT
Pembahasan: Imam An-Nawawi dalam kitab Riyadh As-Salihin menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan harian. Hadis yang diriwayatkan Ahmad menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu menjaga kebersihan pakaian. Para ulama sepakat bahwa mengganti pakaian sesuai kebutuhan, minimal setiap hari, adalah anjuran yang baik untuk menjaga kesehatan dan kebersihan.
Soal 22: Memakai Pakaian Sobek
Cerita: Ali melihat pakaiannya sobek kecil di bagian lengan. Dia bertanya-tanya apakah masih boleh dipakai untuk shalat atau harus segera diganti.
Pertanyaan: Memakai pakaian yang sobek kecil tetapi bersih untuk shalat adalah tidak tepat.
Jawaban: TIDAK TEPAT
Pembahasan: Menurut Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm, pakaian yang sobek kecil tetapi masih menutupi aurat dan bersih dari najis tetap boleh digunakan untuk shalat. Yang penting adalah kesucian dan menutup aurat. Imam An-Nawawi menambahkan bahwa Islam tidak mewajibkan pakaian yang mewah, melainkan yang bersih dan sopan.
Soal 23: Waktu Mencuci Pakaian
Cerita: Ahmad biasa mencuci pakaiannya hanya saat weekend. Ali mengingatkan bahwa pakaian kotor sebaiknya segera dicuci agar tidak menumpuk dan semakin sulit dibersihkan.
Pertanyaan: Menunda mencuci pakaian kotor hingga menumpuk adalah tindakan yang tepat.
Jawaban: TIDAK TEPAT
Pembahasan: Imam Malik dalam Al-Muwatta’ mengajarkan untuk segera membersihkan kotoran dan najis. Hadis yang diriwayatkan Abu Dawud menekankan pentingnya kebersihan yang kontinyu. Menunda pencucian pakaian dapat menyebabkan bau tidak sedap, pertumbuhan bakteri, dan semakin sulit dibersihkan, yang bertentangan dengan prinsip kebersihan dalam Islam.
Soal 24: Meminjamkan Pakaian Bersih
Cerita: Teman Ali meminta meminjam baju bersih karena pakaiannya kotor semua. Ali dengan senang hati meminjamkan pakaiannya sambil mengajarkan pentingnya kebersihan.
Pertanyaan: Meminjamkan pakaian bersih kepada teman yang membutuhkan adalah tindakan yang tepat.
Jawaban: TEPAT
Pembahasan: Islam mengajarkan sifat tolong-menolong dalam kebaikan. Dalam Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 2, Allah SWT memerintahkan untuk saling membantu dalam kebajikan. Hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim juga menyebutkan bahwa menolong sesama muslim adalah amal saleh. Meminjamkan pakaian bersih untuk kebutuhan yang baik termasuk perbuatan mulia.
Soal 25: Menggunakan Parfum pada Pakaian
Cerita: Ali suka menyemprotkan parfum sedikit pada pakaiannya agar wangi. Dia ingat bahwa Rasulullah SAW juga menyukai wewangian yang baik.
Pertanyaan: Menggunakan parfum atau wewangian pada pakaian adalah tindakan yang tepat menurut Islam.
Jawaban: TEPAT
Pembahasan: Hadis yang diriwayatkan An-Nasa’i menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menyukai wewangian yang baik. Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sering menggunakan minyak wangi. Namun, imam ulama mengingatkan untuk tidak berlebihan dan memilih wewangian yang halal serta tidak mengganggu orang lain.
F. SOAL ISIAN SINGKAT

Soal 26: Ayat Al-Quran tentang Kebersihan
Cerita: Ali hafal ayat Al-Quran yang berbicara tentang kebersihan. Ustadz mengajarkan bahwa ayat ini menjadi dasar pentingnya menjaga kebersihan dalam Islam.
Pertanyaan: Lengkapi ayat berikut: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang _____ dan menyukai orang-orang yang _____.”
Jawaban: taubat, mensucikan diri
Pembahasan: Ayat ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 222. Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan bahwa “mensucikan diri” mencakup kebersihan fisik dan spiritual. Kebersihan pakaian termasuk dalam konsep “thaharah” atau bersuci yang diajarkan Islam.
Soal 27: Hadis tentang Kebersihan
Cerita: Ahmad menghafalkan hadis tentang kebersihan yang diajarkan ustadz. Hadis ini menjadi motivasinya untuk selalu menjaga kebersihan pakaian.
Pertanyaan: Lengkapi hadis berikut: “_____ adalah sebagian dari _____.”
Jawaban: Kebersihan, iman
Pembahasan: Hadis lengkapnya: “An-nazafatu minal iman” (Kebersihan adalah sebagian dari iman). Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan tingginya kedudukan kebersihan dalam Islam, sehingga menjaga kebersihan pakaian termasuk dalam ajaran iman.
Soal 28: Nama Malaikat Pencatat Amal
Cerita: Ali belajar bahwa ada malaikat yang selalu mencatat amal perbuatan manusia, termasuk saat kita menjaga kebersihan. Malaikat ini sangat dekat dengan manusia.
Pertanyaan: Nama dua malaikat yang mencatat amal baik dan buruk manusia adalah _____ dan _____.
Jawaban: Raqib, Atid
Pembahasan: Dalam Al-Quran Surah Qaf ayat 17-18, Allah SWT menyebutkan dua malaikat yang mencatat amal manusia: Raqib (pencatat amal baik) dan Atid (pencatat amal buruk). Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kedua malaikat ini selalu mengawasi perbuatan manusia, termasuk saat kita menjaga kebersihan yang merupakan amal saleh.
Soal 29: Istilah Kebersihan dalam Islam
Cerita: Ahmad belajar istilah Arab untuk kebersihan. Ustadz menjelaskan bahwa dalam Islam, ada istilah khusus yang menggambarkan konsep kebersihan secara menyeluruh.
Pertanyaan: Istilah Arab yang berarti “bersuci” atau “kebersihan” dalam Islam adalah _____.
Jawaban: Thaharah
Pembahasan: Thaharah berasal dari kata “thahura” yang berarti bersih atau suci. Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menjelaskan bahwa thaharah mencakup kebersihan dari najis dan hadas. Konsep ini fundamental dalam fiqh Islam dan menjadi dasar berbagai ibadah, termasuk menjaga kebersihan pakaian.
Soal 30: Sunnah Berpakaian
Cerita: Ali mempelajari sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam berpakaian. Salah satunya adalah memulai memakai pakaian dari sisi tertentu sebagai bentuk adab.
Pertanyaan: Sunnah memakai pakaian dimulai dari sebelah _____ dan melepasnya dimulai dari sebelah _____.
Jawaban: kanan, kiri
Pembahasan: Hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dari Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menyukai memulai dari sebelah kanan dalam hal-hal yang baik. Imam An-Nawawi dalam Syarh Muslim menjelaskan bahwa ini termasuk adab memakai pakaian, sepatu, dan masuk masjid.
Kesimpulan dan Hikmah

Pentingnya Adab Berpakaian Bersih dalam Islam
Adab memakai pakaian bersih dalam Islam memiliki dimensi yang sangat luas dan mendalam. Berdasarkan Al-Quran, hadis-hadis shahih, dan penjelasan para ulama terpercaya, kita dapat memahami bahwa berpakaian bersih bukan hanya urusan duniawi, tetapi juga spiritual yang berkaitan dengan ketaatan kepada Allah SWT.
Dasar-dasar Syariat: Imam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa menjelaskan bahwa kebersihan pakaian merupakan bagian integral dari sistem ibadah dalam Islam. Al-Quran dalam Surah Al-Muddatsir ayat 4 memerintahkan untuk membersihkan pakaian: “Dan pakaianmu bersihkanlah.” Para mufassir seperti Imam Ath-Thabari menjelaskan bahwa ayat ini mencakup kebersihan lahir dan batin.
Aspek Kesehatan dan Kebersihan: Imam Ibnu Sina dalam kitab Al-Qanun fi At-Tibb menjelaskan korelasi antara kebersihan pakaian dengan kesehatan tubuh. Pakaian bersih mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit kulit. Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah juga menyebutkan bahwa kebersihan adalah perlindungan dari penyakit.
Dimensi Sosial dan Akhlak: Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menekankan bahwa berpakaian bersih mencerminkan akhlak mulia dan menghormati orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Allah itu indah dan menyukai keindahan.” Ini menunjukkan bahwa penampilan yang bersih dan rapi adalah bentuk penghormatan kepada Allah dan sesama.
Nilai Pendidikan Karakter: Mengajarkan adab berpakaian bersih kepada anak-anak memiliki dampak jangka panjang dalam pembentukan karakter. Imam Ibnu Qayyim dalam Tuhfat Al-Mawdud menjelaskan bahwa kebiasaan baik yang ditanamkan sejak kecil akan menjadi akhlak yang melekat hingga dewasa. Berpakaian bersih mengajarkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Keseimbangan Lahir dan Batin: Para ulama salaf seperti Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya menekankan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara kebersihan fisik dan spiritual. Berpakaian bersih adalah manifestasi lahiriah dari kebersihan hati dan kejernihan iman. Ini sejalan dengan konsep Islam yang holistik dalam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari: Praktik adab berpakaian bersih dapat diimplementasikan melalui rutinitas harian yang konsisten: mencuci pakaian secara teratur, memilih bahan pakaian yang sehat, menjaga kebersihan lemari pakaian, dan mengajarkan nilai-nilai kebersihan kepada generasi muda. Imam Malik dalam Al-Muwatta’ menekankan bahwa konsistensi dalam kebersihan adalah kunci utama dalam menjalankan ajaran Islam.
Dengan memahami dan mengamalkan adab berpakaian bersih, kita tidak hanya menjaga kesehatan dan penampilan, tetapi juga menjalankan sunnah Rasulullah SAW dan meraih ridha Allah SWT. Semoga pengetahuan ini bermanfaat untuk membentuk generasi muslim yang bertakwa, sehat, dan berakhlak mulia.