Anak Kudisan dan Asal Mula Danau Rawa Pening

Loading

Anak Kudisan Menancapkan Sebatang Lidi di Tempat Pesta

Oleh: Kak Nurul Ihsan

Download Ebook Anak: 101 Cerita Nusantara
Download full ebook PDF “101 Cerita Nusantara” karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi.

Anak Kudisan Yang Diusir Penduduk Karena Datang Ke Sebuah Pesta

Dulu, ada seorang anak miskin yang kudisan.

Tidak ada seorang pun yang mau berteman dengannya.

Jika ia bermain, teman-temannya selalu mengejek dan mengusirnya.

Suatu hari, penduduk dusun tempat tinggal si anak kudisan, mengadakan sebuah pesta.

Ketika si anak kudisan datang ke pesta itu.

Semua warga segera mencaci-maki, mengusir, dan memukulinya.

Download Full Ebook Karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com)

1001 Cerita Dongeng Bergambar
Download Paket 1001 Cerita Dongeng Bergambar karya Kak Nurul Ihsan dengan donasi. WA. 08156148165.

Anak Kudisan Bertemu Dengan Nenek Yang Baik Hati

Dengan teramat sedih, akhirnya si anak kudisan pergi ke sebuah gubuk tua dan bertemu dengan seorang nenek yang baik hati.

Tanpa sungkan, si nenek bersedia menerima dan memberinya makan.

Si Anak Kudisan lalu berpesan, “Jika nanti Nenek mendengar jeritan dari tempat pesta, Nenek harus segera mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung, ya. Sebentar lagi akan ada banjir besar.”

Selesai berpesan, tiba-tiba saja si Anak Kudisan menghilang dan tiba-tiba saja sudah berada di tempat pesta.

Anak Kudisan dan Asal Mula Danau Rawa Pening
Anak Kudisan bertemu nenek yang baik hati lalu anak kudisan memberikan sebuah centong nasi dan lesung penumbuk padi kepada nenek itu

Anak Kudisan Menancapkan Sebatang Lidi di Tempat Pesta

Anak Kudisan kemudian menancapkan sebatang lidi di sana.

Kemudian si Anak Kudisan berseru, “Barang siapa yang bisa mencabut lidi ini, aku rela dijadikan pembantunya seumur hidup, tanpa harus dibayar.”

Sungguh ajaib.

Ternyata tidak ada seorang pun yang mampu mencabut lidi itu.

Namun, ketika Si anak Kudisan mencabut lidi tersebut.

Betapa mudah, lidi itu bisa dicabut dari tanah.

Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.
Baca, download, dan print konten ebook anak bergambar di elibrary.id dengan donasi sesuai kemampuan.

Dari Lubang Bekas Lidi Dicabut Kemudian Keluar Air Besar dan Membanjiri Seluruh Dusun

Dan… tiba-tiba dari lubang bekas lidi tersebut, keluar sumber mata air kecil.

Lama-kelamaan air itu semakin besar dan semakin besar.

Semua warga dusun yang berkumpul di pesta itu menjerit dan lari berhamburan.

Sementara si Anak kudisan itu menghilang entah ke mana.

Mendengar jeritan warga dari tempat pesta, sang nenek yang baik hati, segera mengambil centong nasi dan lesung.

Banjir Besar Menenggelamkan Seluruh Dusun dan Kemudian Membentuk Sebuah Danau yang Dinamai Rawa Pening

Benar saja, tidak berapa lama muncul banjir besar yang menenggelamkan seluruh dusun.

Tidak seorang pun berhasil selamat, kecuali si nenek.

Dusun itu pun berubah menjadi sebuah danau yang luas dan berair jernih dengan nama Rawa Pening.

Danau tersebut sekarang dapat kita jumpai di daerah dekat Ambarawa.

(Cerita rakyat Provinsi Jawa Tengah)

Pesan Moral
Belum dikatakan beriman, bila seseorang belum bisa menyayangi saudaranya seperti ia menyayangi dirinya sendiri.

Anak Kudisan dan Asal Mula Danau Rawa Pening
Bekas lidi yang ditancapkan anak kudisan ketika dicabut kemudian timbul banjir besar yang menenggelamkan seluruh dusun dan membentuk sebuah danau yang dinamai Rawa Pening.

60 Quiz Desa yang Tenggelam

A. Soal Pilihan Ganda (10 soal)

  1. Bagaimana kondisi fisik anak dalam cerita di awal kisah? A. Kaya raya B. Sangat tampan C. Kudisan dan miskin D. Sehat dan kuat Jawaban: C. Kudisan dan miskin Pembahasan: Di awal cerita, anak tersebut digambarkan memiliki penyakit kulit (kudisan) dan berasal dari keluarga miskin.
  2. Mengapa teman-teman si anak kudisan tidak mau bermain dengannya? A. Mereka takut tertular penyakitnya dan suka mengejek. B. Anak itu sombong dan tidak mau berbagi. C. Mereka tidak mengenalnya karena ia anak baru. D. Anak itu suka berbohong dan berbuat curang.Jawaban: A. Mereka takut tertular penyakitnya dan suka mengejek.Pembahasan: Teman-teman si anak kudisan menjauhinya karena kondisi kulitnya dan mereka juga suka mengejeknya.
  3. Apa yang sedang diadakan oleh penduduk dusun tempat tinggal si anak kudisan? A. Kerja bakti B. Pesta C. Pertandingan D. Musyawarah Jawaban: B. Pesta Pembahasan: Ketika si anak kudisan datang, penduduk dusun sedang mengadakan sebuah pesta.
  4. Siapa yang bersedia menerima dan memberi makan si anak kudisan? A. Salah satu temannya B. Seorang nenek yang baik hati di gubuk tua C. Kepala desa D. Orang tuanya sendiri Jawaban: B. Seorang nenek yang baik hati di gubuk tua Pembahasan: Setelah diusir dari pesta, si anak kudisan bertemu dengan seorang nenek yang baik hati yang menolongnya.
  5. Apa pesan penting si anak kudisan kepada nenek sebelum ia menghilang? A. Nenek harus pergi dari dusun karena akan ada perampok. B. Nenek harus bersembunyi di hutan karena akan ada binatang buas. C. Jika mendengar jeritan dari pesta, nenek harus mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung karena akan ada banjir besar. D. Nenek harus memberitahu warga untuk segera pulang karena akan ada badai.Jawaban: C. Jika mendengar jeritan dari pesta, nenek harus mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung karena akan ada banjir besar.Pembahasan: Anak kudisan memberikan pesan tentang tanda banjir dan tindakan yang harus dilakukan nenek.
  6. Benda apa yang ditancapkan si anak kudisan di tempat pesta? A. Tongkat kayu B. Batu besar C. Sebatang lidi D. Bendera Jawaban: C. Sebatang lidi Pembahasan: Anak kudisan menancapkan sebatang lidi di tanah tempat pesta.
  7. Apa yang terjadi setelah si anak kudisan mencabut lidi dari tanah? A. Tanah menjadi berlubang dan mengeluarkan api. B. Tiba-tiba muncul banyak makanan dan minuman. C. Dari lubang bekas lidi keluar sumber mata air kecil yang lama-kelamaan menjadi besar. D. Angin bertiup kencang dan merobohkan tenda pesta.Jawaban: C. Dari lubang bekas lidi keluar sumber mata air kecil yang lama-kelamaan menjadi besar.Pembahasan: Aksi mencabut lidi menjadi awal mula munculnya air yang menyebabkan banjir.
  8. Apa yang dilakukan nenek yang baik hati ketika mendengar jeritan dari tempat pesta? A. Ia berlari menuju tempat pesta untuk melihat apa yang terjadi. B. Ia mengabaikannya karena takut. C. Ia segera mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung sesuai pesan anak kudisan. D. Ia membangunkan warga lain untuk mencari tahu penyebab jeritan.Jawaban: C. Ia segera mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung sesuai pesan anak kudisan.Pembahasan: Nenek mengingat pesan anak kudisan dan bertindak sesuai instruksi.
  9. Bencana alam apa yang menimpa dusun tempat pesta? A. Gempa bumi B. Tanah longsor C. Banjir besar D. Kebakaran Jawaban: C. Banjir besar Pembahasan: Air yang keluar dari bekas lidi menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan seluruh dusun.
  10. Danau luas yang terbentuk akibat banjir tersebut kemudian dikenal dengan nama? A. Danau Toba B. Rawa Pening C. Situ Patenggang D. Waduk Jatiluhur Jawaban: B. Rawa Pening Pembahasan: Dusun yang tenggelam berubah menjadi danau yang kini dikenal sebagai Rawa Pening.
Baca juga:  Free Download Majalah Bobo Jadul: No.1 Edisi 12 April 1980

B. Soal Ya atau Tidak (Yes/No Questions)

  1. Apakah semua warga dusun bersikap baik kepada si anak kudisan saat pesta?Jawaban: Tidak Pembahasan: Warga dusun mencaci-maki, mengusir, dan memukuli si anak kudisan.
  2. Apakah si nenek yang ditemui anak kudisan menolak untuk menolongnya?Jawaban: Tidak Pembahasan: Nenek tersebut bersedia menerima dan memberi makan si anak kudisan tanpa ragu.
  3. Apakah pesan anak kudisan kepada nenek adalah tentang datangnya hewan buas?Jawaban: Tidak Pembahasan: Pesan anak kudisan adalah tentang datangnya banjir besar yang ditandai dengan jeritan dari pesta.
  4. Apakah ada orang lain selain anak kudisan yang bisa mencabut lidi dengan mudah?Jawaban: Tidak Pembahasan: Ajaibnya, tidak ada seorang pun selain si anak kudisan yang mampu mencabut lidi tersebut.
  5. Apakah air yang keluar dari bekas lidi awalnya sangat besar?Jawaban: Tidak Pembahasan: Air yang keluar awalnya adalah sumber mata air kecil yang lama-kelamaan menjadi besar.
  6. Apakah si anak kudisan ikut tenggelam bersama warga dusun lainnya?Jawaban: Tidak Pembahasan: Si anak kudisan menghilang entah ke mana sebelum banjir terjadi.
  7. Apakah nenek mengabaikan jeritan warga dari tempat pesta?Jawaban: Tidak Pembahasan: Mendengar jeritan, nenek langsung bertindak sesuai pesan anak kudisan.
  8. Apakah ada warga dusun yang selamat dari banjir besar?Jawaban: Tidak Pembahasan: Banjir besar menenggelamkan seluruh dusun dan tidak ada seorang pun yang selamat kecuali nenek.
  9. Apakah danau yang terbentuk kemudian diberi nama Danau Toba?Jawaban: Tidak Pembahasan: Danau tersebut diberi nama Rawa Pening.
  10. Apakah cerita ini terjadi di daerah dekat Bandung?Jawaban: Tidak Pembahasan: Danau Rawa Pening terletak di daerah dekat Ambarawa.

C. Soal Pilihan Kata yang Tepat (Word Choice)

  1. Penduduk dusun (menyambut, mencaci-maki, mengundang) si anak kudisan di pesta.Jawaban: mencaci-maki Pembahasan: Warga dusun bersikap sangat buruk kepada si anak kudisan.
  2. Si nenek (menolak, menerima, mengusir) si anak kudisan di gubuknya.Jawaban: menerima Pembahasan: Nenek berhati baik dan mau menolong anak tersebut.
  3. Anak kudisan (berbisik, berteriak, berpesan) kepada nenek tentang banjir.Jawaban: berpesan Pembahasan: Anak kudisan menyampaikan instruksi penting kepada nenek.
  4. Lidi itu (mudah, sulit, tidak mungkin) dicabut oleh warga dusun.Jawaban: sulit Pembahasan: Tidak ada seorang pun warga yang mampu mencabut lidi ajaib itu.
  5. Air (meluap, menetes, membeku) dari lubang bekas lidi dan menjadi besar.Jawaban: meluap Pembahasan: Air keluar terus menerus dan semakin banyak.
  6. Warga dusun (tertawa, menjerit, bernyanyi) saat banjir datang.Jawaban: menjerit Pembahasan: Banjir adalah bencana yang menakutkan.
  7. Si anak kudisan (muncul, menghilang, bersembunyi) setelah menancapkan lidi.Jawaban: menghilang Pembahasan: Anak kudisan tiba-tiba tidak terlihat lagi.
  8. Nenek segera (berlari, duduk, berdiri) di atas lesung saat mendengar jeritan.Jawaban: duduk Pembahasan: Itu adalah instruksi yang diberikan anak kudisan.
  9. Banjir besar (menghancurkan, menenggelamkan, memindahkan) seluruh dusun.Jawaban: menenggelamkan Pembahasan: Air menutupi seluruh dusun.
  10. Danau yang terbentuk diberi nama (Danau Batur, Rawa Pening, Danau Singkarak).Jawaban: Rawa Pening Pembahasan: Itu adalah nama danau dalam cerita.

D. Soal Isian Singkat (Fill in the Blanks)

  1. Anak dalam cerita memiliki penyakit kulit bernama __________.Jawaban: kudisan Pembahasan anak: Penyakit kulit yang membuat teman-temannya menjauhinya.
  2. Nenek yang baik hati tinggal di sebuah __________ tua.Jawaban: gubuk Pembahasan anak: Rumah sederhana tempat nenek menolong anak itu.
  3. Anak kudisan menancapkan sebatang __________ di tempat pesta.Jawaban: lidi Pembahasan anak: Benda kecil yang ditancapkan di tanah.
  4. Dari lubang bekas lidi keluar sumber __________ kecil.Jawaban: mata air Pembahasan anak: Awal mula air yang menyebabkan banjir.
  5. Banjir besar membuat seluruh dusun __________.Jawaban: tenggelam Pembahasan anak: Air menutupi semua rumah dan orang-orang.
  6. Hanya __________ yang selamat dari banjir tersebut.Jawaban: nenek Pembahasan anak: Orang baik yang menolong anak kudisan.
  7. Dusun yang tenggelam berubah menjadi sebuah __________.Jawaban: danau Pembahasan anak: Genangan air yang sangat luas.
  8. Danau tersebut diberi nama __________ Pening.Jawaban: Rawa Pembahasan anak: Nama danau yang terbentuk dari dusun yang tenggelam.
  9. Warga dusun __________ dan mengusir anak kudisan.Jawaban: mencaci-maki Pembahasan anak: Mereka berkata kasar kepada anak itu.
  10. Nenek duduk di atas __________ saat mendengar jeritan.Jawaban: lesung Pembahasan anak: Alat tradisional untuk menumbuk padi.
Baca juga:  Belajar Manasik Haji

E. Soal Benar atau Salah (True or False)

  1. Semua teman si anak kudisan merasa kasihan padanya.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Teman-temannya justru mengejek dan mengusirnya.
  2. Nenek yang baik hati menolak memberikan makanan kepada anak kudisan.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Nenek tersebut dengan senang hati menerima dan memberinya makan.
  3. Anak kudisan meminta nenek untuk menari jika mendengar jeritan.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Pesan anak kudisan adalah untuk mengambil centong nasi dan duduk di atas lesung.
  4. Warga dusun berhasil mencabut lidi yang ditancapkan anak kudisan.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Tidak ada seorang pun warga yang mampu mencabut lidi tersebut.
  5. Air yang keluar dari bekas lidi langsung membentuk danau yang luas.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Air keluar sebagai sumber mata air kecil yang lama-kelamaan menjadi besar.
  6. Si anak kudisan sengaja ingin mencelakai warga dusun. (Tidak ada informasi eksplisit, bisa dianggap salah karena akibatnya tidak langsung diinginkan).Jawaban: Salah (kemungkinan tidak bertujuan mencelakai, namun memberikan pelajaran).Pembahasan logis: Meskipun tindakannya menyebabkan banjir, motivasinya mungkin lebih untuk menunjukkan keajaiban dan akibat dari perbuatan buruk warga.
  7. Nenek tidak mempercayai pesan anak kudisan tentang banjir.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Ketika mendengar jeritan, nenek langsung bertindak sesuai pesan anak kudisan.
  8. Selain nenek, ada beberapa warga lain yang juga selamat dari banjir.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Cerita menyebutkan bahwa tidak seorang pun selamat kecuali nenek.
  9. Rawa Pening terletak di daerah dekat Jakarta.Jawaban: Salah Pembahasan logis: Rawa Pening terletak di daerah dekat Ambarawa.
  10. Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak boleh jahat kepada orang lain.Jawaban: Benar Pembahasan logis: Akibat buruk menimpa warga dusun karena perlakuan mereka yang jahat kepada anak kudisan.

F. Soal Jawaban Singkat (Short Answer)

  1. Apa penyakit yang diderita anak di awal cerita?Jawaban: Kudisan Penjelasan: Penyakit kulit yang membuatnya dijauhi.
  2. Siapa yang menolong anak kudisan setelah diusir?Jawaban: Nenek baik hati Penjelasan: Seorang wanita tua yang berhati mulia.
  3. Benda apa yang ditancapkan anak kudisan di pesta?Jawaban: Lidi Penjelasan: Sebuah batang kecil yang ternyata ajaib.
  4. Apa yang keluar dari bekas lidi setelah dicabut?Jawaban: Mata air Penjelasan: Awal mula terjadinya banjir.
  5. Bencana apa yang menimpa dusun tersebut?Jawaban: Banjir besar Penjelasan: Air yang meluap menenggelamkan segalanya.
  6. Siapa satu-satunya orang yang selamat dari banjir?Jawaban: Nenek Penjelasan: Ia mengikuti pesan anak kudisan.
  7. Nama danau yang terbentuk dari dusun yang tenggelam?Jawaban: Rawa Pening Penjelasan: Nama danau yang sekarang ada di dekat Ambarawa.
  8. Bagaimana sikap warga dusun kepada anak kudisan di pesta?Jawaban: Mencaci-maki dan mengusir Penjelasan: Mereka memperlakukan anak itu dengan buruk.
  9. Apa pesan anak kudisan kepada nenek tentang banjir?Jawaban: Ambil centong dan duduk di atas lesung Penjelasan: Tindakan yang harus dilakukan nenek saat mendengar jeritan.
  10. Di daerah mana Rawa Pening dapat kita jumpai sekarang?Jawaban: Dekat Ambarawa Penjelasan: Lokasi danau tersebut saat ini.

✅ Penutup Materi Pembahasan:

Wah, hebat sekali! Kalian sudah menjawab semua pertanyaan tentang Asal Usul Rawa Pening. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbuat baik kepada sesama, meskipun mereka terlihat berbeda atau memiliki kekurangan. Ingatlah selalu untuk bersikap ramah dan tidak menghakimi orang lain ya! Teruslah semangat belajar dan membaca cerita-cerita menarik lainnya!

The Mangees Child Who Was Expelled by the Residents for Coming to a Party

Once upon a time, there was a poor boy who had mange.

No one wants to be friends with him.

If he played, his friends always mocked and kicked him out.

One day, the residents of the hamlet where the mange boy lived, held a party.

When the mange boy came to the party.

All residents immediately cursed, kicked out, and beat him.

Scabies Boy Meets Kind Granny

With great sadness, finally the mangy child went to an old hut and met a kind grandmother.

Without hesitation, the grandmother was willing to accept and feed him.

The Mange Child then advised, “If later Grandmother hears screams from the party venue, Grandmother must immediately take a rice bowl and sit on a mortar, OK? Soon there will be a big flood.”

Baca juga:  Jaka Tingkir Pemuda Hebat Penakluk Kerbau Liar

After finishing the message, suddenly the Mange Boy disappeared and suddenly he was at the party.

Scabies Child Sticks a Stick in the Party Venue

The Kudisan child then stuck a stick in there.

Then the mange boy shouted, “Anyone who can pull out this stick, I’m willing to be his assistant for life, without having to pay.”

What a miracle.

It turned out that no one was able to pull out the stick.

However, when the Kudisan child pulled out the stick.

How easily, the stick can be pulled out of the ground.

From the hole where the stick was removed, then defecating water came out and flooded the entire hamlet

And… suddenly from the hole where the stick was, a small spring came out.

Gradually the water was getting bigger and bigger.

All the villagers who had gathered at the party screamed and ran away.

Meanwhile the mangy boy disappeared somewhere.

Hearing the screams of the residents from the party venue, the kind-hearted grandmother immediately took a rice scoop and a mortar.

The big flood submerged the entire hamlet and then formed a lake called Rawa Pening

Sure enough, not long after a big flood appeared that drowned the entire hamlet.

No one survived, except for the grandmother.

The hamlet turned into a wide lake with clear water called Rawa Pening.

We can find the lake now in the area near Ambarawa.

(Folklore of Central Java Province)

Moral message
It has not been said to be a believer, if someone has not been able to love his brother as he loves himself.

Download Ebook Cover Buku 101 Cerita Nusantara
Cover Buku 101 Cerita Nusantara

Dongeng tidak saja memberikan hiburan bagi anak-anak.

Melalui dongeng anak bisa juga meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni serta mengolah imajinasi.

Selain itu lewat dongeng anak bisa mengenal nilai-nilai moral dan hati nurani yang terselip di balik pesan cerita.

Dongeng tidak saja memberikan hiburan bagi anak-anak.

Melalui dongeng anak bisa juga meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni serta mengolah imajinasi.

Selain itu lewat dongeng anak bisa mengenal nilai-nilai moral dan hati nurani yang terselip di balik pesan cerita.

Disadari atau tidak dongeng bisa merasang anak belajar dan bisa tergugah menjadi gemar membaca dan mencintai buku.

Bahkan tidak sedikit anak cerdas yang minat bacanya dimulai dari menyimak buku-buku fiksi dan dongeng.

Dari sisi bahasa, melalui dongeng pun anak dikenalkan pada berbagai ragam kosakata.

Pengayaan pada kosakata pun secara otomatis akan menambah perbendaharaan kata anak.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari suguhan dongeng untuk anak.

Seperti yang disebutkan dalam pembukaan buku 101 Cerita Nusantara.

Di antaranya, lewat dongeng, rasa empati anak Anda pada para tokoh dalam cerita bisa terbangun.

Selain itu lewat dongeng, kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial anak bisa terasah.

Buku 101 Cerita Nusantara mencoba mengumpulkan kembali ingatan orang tua akan kekayaan cerita-cerita yang tersebar di bumi Indonesia.

Timun Mas dari Jogjakarta, Si Lebai Malang dan Maling Kundang dari Sumatera Barat, Si Pitung Jago Betawi, Pangeran Naga dan Buaya dari Kalimantan Tengah, serta masih banyak lagi dongeng bisa Anda temukan dalam buku ini.

Buku penuh warna dengan ilustrasi gambar yang memikat ini akan mendampingi aneka kisah yang berupa fabel, legenda, epos, mitos, dan sejarah.

Semua kisah-kisah ini bisa Anda sampaikan pada buah hati Anda sebagai pengantar tidur dan untuk membangun kedekatan dengan anak.

Dalam setiap dongeng dalam buku yang disusun oleh Tim Optima ini selalu diakhiri dengan pesan moral, sehingga anak akan lebih mudah mengenali apa pesan yang terkandung dalam kisah.

Perjumpaan dengan aneka karakter manusia dan binatang dalam dongeng pun sangat mengasyikkan.

Sebab hal-hal di luar akal sehat seperti keajaiban alam dan mukjizat bisa mengasah keyakinan dan imajinasi anak.

Tentu saja dengan pesan moral yang mudah ditangkap, misalnya kejadian yang luar biasa itu hanya bisa terjadi atas seizin Tuhan Yang Maha Esa.

Sembari membacakan dongeng orang tua bisa kembali mengingat kisah-kisah yang mungkin belum pernah ia jumpai.

101 dongeng dalam buku yang diterbitkan Transmedia ini dituliskan dalam bentuk cerita-cerita pendek.

Keistimewaan dan Manfaat Buku 101 Cerita Nusantara:

  • Efektif untuk metode pembelajaran buah hati Anda.
  • Menanamkan sejak dini kepada buah hati Anda nilai-nilai keteladanan, moralitas, hati nurani, dan budi pekerti.
  • Memuat 101 cerita pilihan dari 34 Provinsi di Indonesia yang dikemas secara singkat, sederhana, atraktif, dan fantastis.
  • Dilengkapi dengan ilustrasi yang menawan.
  • Di akhir setiap cerita dilengkapi dengan pesan moral untuk membantu buah hati Anda memetik nilai-nilai keteladanan dan hikmah.
  • Meningkatkan apresiasi buah hati Anda terhadap nilai sastra dan seni.
  • Memberikan buah hati Anda hiburan.
  • Menumbuhkan minat baca buah hati Anda.
  • Membangun rasa empati buah hati Anda pada para tokoh dalam cerita.
  • Mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial buah hati Anda.
  • Mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial buah hati Anda.
  • Menjalin kedekatan Anda dengan buah hati Anda.
  • Membantu buah hati Anda mencintai buku, sekaligus menjadikannya teman bermain.

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!