Takdir Allah dan Kewajiban Kita untuk Tetap Berikhtiar
- Updated: Agustus 27, 2024
Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah.
Oleh sebab itu takdir belum tentu selalu sesuai dengan keinginan kita.
Saat takdir pada diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur.
Sementara saat takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas.
Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang belum kita ketahui.
Sedangkan Allah Maha Tahu atas apa yang diperbuatnya.
Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).
Nasib manusia telah ditentukan Allah Swt. sejak sebelum ia dilahirkan.
Meski setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar.
Manusia tetap diwajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.
(Nurul Ihsan/Penerbit Luxima Metro Media)
Supported by: Penerbit Luxima Metro Media