Apakah Nama Tempat Pertemuan Antara Allah Swt dengan Rasulullah Saw?
- Updated: Desember 17, 2025
![]()


Pada suatu malam yang sunyi, terjadi peristiwa Isra Miraj.
Pada malam itu, Allah Swt. memerintahkan Malaikat Jibril untuk menjemput Rasulullah Saw.
Tentu Rasul pun amat bahagia atas undangan itu.
Malaikat Jibril lalu mengajak Rasul menunggangi Buraq.
Hanya sekejap mata, Buraq telah mengantar mereka berdua ke Masjid Al Aqsa di Baitul Maqdis (Yerusalem).
Rasulullah berjumpa dengan nabi-nabi dari berbagai zaman di Masjid Al Aqsa.
Rasulullah menjadi imam bagi para nabi itu dalam shalat berjamaah.
Dari Masjid Al Aqsa, Rasulullah Saw. diangkat ke sidratul muntaha.
Di tempat itulah, Rasulullah Saw. berbicara langsung dengan Allah Swt.
Saat itulah, Rasulullah Saw. mendapatkan perintah untuk mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari.
Peristiwa Miraj ini pun berlangsung dalam satu malam yang sunyi.
HIKMAH ISRA MIRAJ
- Menunjukkan keutamaan Rasulullah Saw. ketika Rasul berjumpa dan mengimami para nabi di Baitul Maqdis.
- Mendapat keutamaan melihat dua kiblat dalam waktu semalam. Yaitu Kabah di Mekah dan Baitul Maqdis, di Palestina.
- Untuk menunjukkan keistimewaan Rasul pada umat manusia.
Download Ebook dengan Donasi Infak
Pesan Ebook: 0815 6148 165

Perjalanan Malam yang Mengagumkan: Kisah Israโ Miโraj dan Buraq yang Ajaib

Assalamuโalaikum, Adik-adik yang Cerdas dan Penuh Rasa Ingin Tahu!
Pernahkah kalian membayangkan terbang tinggi melewati awan? Atau melakukan perjalanan super cepat dalam satu malam? Kisah kali ini adalah kisah nyata yang jauh lebih menakjubkan dari semua imajinasi. Ini adalah cerita tentang perjalanan spiritual terbesar Nabi Muhammad ๏ทบ, yang disebut Israโ dan Miโraj.
Malam Istimewa dan Tamu dari Langit
Setelah tahun yang berat, di mana paman tercinta Nabi, Abu Thalib, dan istri yang sangat dicintainya, Khadijah, meninggal dunia, hati Rasulullah ๏ทบ sangat sedih. Tahun itu disebut โAm al-Huzn (Tahun Kesedihan).
Pada suatu malam yang sunyi, datanglah Malaikat Jibril โalaihissalam menemui Rasulullah di rumah sepupunya, Ummu Haniโ. Jibril datang dengan membawa sesuatu yang sangat istimewa: seekor hewan tunggangan yang tidak pernah ada sebelumnya di muka bumi.
Namanya adalah BURAQ.
Buraq: Tunggangan Cahaya dari Surga
Buraq bukan kuda, bukan unta, dan bukan hewan biasa. Ia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, khusus untuk membawa para Nabi.
Bagaimana wujud Buraq?
- Seukuran bagalย (peranakan kuda dan keledai), tapi lebih tinggi.
- Warnanya putih bersih, bercahaya.
- Memilikiย sayap yang kuatย di sisi tubuhnya untuk terbang.
- Matanya indah, dan setiap langkahnya mencapai sejauh pandangan mata memandang.
- Ia memilikiย sifat seperti malaikat, patuh dan tenang.
Saat pertama kali melihat Buraq, Nabi Muhammad ๏ทบ hendak menaikinya. Buraq sedikit memberontak. Lalu Malaikat Jibril meletakkan tangannya pada tubuh Buraq sambil berkata, โWahai Buraq, tidakkah engkau malu? Demi Allah, tidak ada seorang pun yang menaikimu yang lebih mulia di sisi Allah daripada dia (Muhammad).โ
Mendengar perkataan Jibril, Buraq pun langsung tenang dan berkeringat karena malu. Ia membungkuk dengan hormat untuk ditunggangi oleh manusia termulia, Rasulullah ๏ทบ.
Perjalanan Super Kilat: Israโ ke Baitul Maqdis
Dengan menunggangi Buraq, dan ditemani oleh Malaikat Jibril, Rasulullah ๏ทบ memulai perjalanan pertama, yaitu Israโ. Ini adalah perjalanan horizontal, dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis (Palestina).
Buraq melesat dengan kecepatan luar biasa! Setiap langkahnya meletakkan kaki sejauh ufuk yang terlihat oleh mata. Dalam sekejap, mereka telah melintasi padang pasir, gunung-gunung, dan lautan.
Di Masjidil Aqsa, terjadi keajaiban lain. Rasulullah ๏ทบ menjadi imam shalat bagi semua Nabi dan Rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa โalaihimussalam. Ini adalah tanda bahwa Rasulullah ๏ทบ adalah pemimpin dan penutup para Nabi.
Naik ke Langit Tertinggi: Miโraj yang Menakjubkan
Dari Baitul Maqdis, perjalanan berlanjut ke atas, yaitu Miโraj. Ini adalah perjalanan vertikal, naik menembus langit dunia menuju Sidratul Muntaha.
Buraq dan Jibril menemani Rasulullah naik ke Lapisan Langit Pertama. Di setiap lapisan langit, Rasulullah ๏ทบ bertemu dengan Nabi-Nabi terdahulu:
- Langit Pertama: Nabi Adam โalaihissalam.
- Langit Kedua: Nabi Yahya dan Nabi Isa โalaihimassalam.
- Langit Ketiga: Nabi Yusuf โalaihissalam.
- Langit Keempat: Nabi Idris โalaihissalam.
- Langit Kelima: Nabi Harun โalaihissalam.
- Langit Keenam: Nabi Musa โalaihissalam.
- Langit Ketujuh: Nabi Ibrahim โalaihissalam.
Masing-masing Nabi menyambut dan memberi selamat kepada Rasulullah ๏ทบ.
Puncak Perjalanan: Sidratul Muntaha dan Hadirat Allah
Setelah langit ketujuh, Buraq dan Jibril berhenti. Mereka tidak bisa melangkah lebih jauh. Hanya Rasulullah ๏ทบ yang melanjutkan perjalanan spiritualnya sendiri, melewati Sidratul Muntaha (Pohon Bidara di Ujung Batas).
Di sanalah, terjadi pertemuan agung yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Rasulullah ๏ทบ bermunajat langsung kepada Allah Subhanahu wa Taโala tanpa perantara. Di sinilah Allah memberikan perintah terpenting bagi umat Islam: kewajiban shalat lima waktu.
Awalnya, Allah memerintahkan 50 waktu shalat sehari. Atas saran Nabi Musa, Rasulullah ๏ทบ kembali memohon keringanan kepada Allah berulang kali, hingga akhirnya menjadi 5 waktu shalat yang kita kenal sekarang. Meski hanya lima, pahalanya setara dengan 50 waktu.
Kembali ke Mekah Sebelum Subuh
Setelah menerima perintah shalat, Rasulullah ๏ทบ kembali ke langit ketujuh, menemui Buraq dan Jibril. Mereka lalu turun ke Baitul Maqdis, dan kemudian Buraq membawa Rasulullah kembali ke Mekah dengan kecepatan cahaya, semua terjadi dalam satu malam.
Ketika pagi menjelang, Rasulullah ๏ทบ telah berada di rumah Ummu Haniโ lagi. Perjalanan agung itu selesai sebelum fajar.
Pelajaran Penting dari Kisah Buraq dan Israโ Miโraj
- Kekuasaan Allah Maha Tak Terbatas: Peristiwa ini adalahย mukjizat terbesar keduaย setelah Al-Qurโan. Allah Maha Kuasa memperjalankan hamba-Nya dalam satu malam, melampaui semua hukum alam. Ini membuktikan bahwaย tidak ada yang mustahil bagi Allah.
- Kedudukan Nabi Muhammad ๏ทบ yang Sangat Tinggi: Nabi kita adalah manusia paling mulia. Beliau dipertemukan dengan semua Nabi, menjadi imam mereka, dan langsung menerima perintah dari Allah. Buraq pun hanya patuh kepadanya setelah diingatkan oleh Jibril.
- Hadiah Terindah: Shalat: Tujuan utama Israโ Miโraj adalah untuk mengambilย hadiah langsung dari Allah, yaitu kewajiban shalat. Shalat adalahย miโraj-nya orang beriman, saat kita seolah-olah โnaikโ menghadap dan berbicara dengan Allah. Maka, jaga shalat kita!
- Makhluk Allah yang Taat: Buraq mengajarkan kita tentangย kepatuhan dan hormat. Setelah tahu bahwa yang menungganginya adalah Rasulullah, ia langsung tenang dan patuh. Kita harus lebih patuh lagi kepada orang tua dan guru kita.
- Pentingnya Teman yang Baik: Malaikat Jibril adalahย teman perjalanan dan pembimbingย yang setia. Ini mengajarkan kita untuk memilih teman yang baik, yang bisa membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Kesimpulan
Kisah Israโ Miโraj dengan tunggangan Buraq adalah cerita tentang keimanan, keajaiban, dan kasih sayang Allah. Allah menghibur Rasulullah yang sedih dengan perjalanan istimewa dan memberi umatnya hadiah terbesar: shalat.
Semoga kita selalu mengingat keagungan peristiwa ini, menjaga shalat kita dengan khusyuk, dan menjadi anak-anak yang taat seperti Buraq yang taat kepada pemiliknya.
Aamiin.
Kisah ini disusun berdasarkan riwayat-riwayat shahih dari Hadits Rasulullah ๏ทบ, terutama dari Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, yang diriwayatkan oleh sahabat Malik bin Shaโshaโah dan Anas bin Malik radhiyallahu โanhum. Disajikan dengan bahasa yang ramah anak untuk mendidik dan menginspirasi.
![]()





















































