Ibunda Abu Bakar Belum Memeluk Islam
- Updated: April 11, 2025

Abu Bakar mengerti kekhawatiran Ummu Jamil terhadap bundanya yang memang belum memeluk agama Islam.
“Tidak mengapa, Ummi Jamil,” kata Abu Bakar.
“Ummi Salma adalah ibunda kandungku. Ummi jawablah sejujurnya pertanyaanku!” desak Abu Bakar.
Abu Bakar berkata begitu untuk menghilangkan kekhawatiran Ummu Jamil.
Maksudnya adalah, walaupun Ummu Salma Khair belum memeluk agama Islam, beliau bukanlah musuh kaum muslimin.
“Oh, begitu,” kata Ummu Jamil sambil bernapas lega.
“Alhamdulillah, Rasulullah dalam keadaan sehat walafiat,” lanjutnya tanpa rasa khawatir lagi.
“Di manakah beliau, ya Ummi Jamil?” tanya Abu Bakar sekali lagi.
“Baginda di rumah Al-Arqam bin Abi Arqam,” jawab Ummu Jamil.
Kuis Anak Pintar: Ibunda Abu Bakar Belum Memeluk Islam
- Siapa yang menjadi ibunda kandung Abu Bakar?
A. Ummu Jamil
B. Ummu Salma Khair
C. Fatimah
D. Aisyah
Jawaban: B. Ummu Salma Khair
Penjelasan: Dalam cerita, Abu Bakar menyebutkan bahwa “Ummi Salma adalah ibunda kandungku,” yang menunjukkan bahwa Ummu Salma Khair adalah ibunya.
- Mengapa Ummu Jamil merasa khawatir dalam cerita ini?
A. Karena Rasulullah sakit
B. Karena ibunda Abu Bakar belum memeluk Islam
C. Karena cuaca terlalu panas
D. Karena ia tersesat di jalan
Jawaban: B. Karena ibunda Abu Bakar belum memeluk Islam
Penjelasan: Kekhawatiran Ummu Jamil muncul akibat kondisi keagamaan ibunda Abu Bakar yang belum memeluk Islam, sehingga ia bertanya-tanya tentang dampaknya.
- Apa maksud dari pernyataan Abu Bakar “Ummi Salma adalah ibunda kandungku”?
A. Untuk menegaskan bahwa ibunya bukan musuh kaum muslimin
B. Untuk menunjukkan kekasihannya kepada Ummu Salma
C. Agar Ummu Jamil tidak menangis
D. Agar Ummu Salma segera masuk Islam
Jawaban: A. Untuk menegaskan bahwa ibunya bukan musuh kaum muslimin
Penjelasan: Abu Bakar mengungkapkan pernyataan tersebut untuk meyakinkan Ummu Jamil bahwa meskipun ibundanya belum memeluk Islam, ia tetap dihormati sebagai ibu kandung dan bukan musuh kaum muslimin.
- Bagaimana reaksi Ummu Jamil setelah mendengar penjelasan Abu Bakar?
A. Marah dan kecewa
B. Sedih dan menangis
C. Bernapas lega dan merasa tenang
D. Tidak berkata apa-apa
Jawaban: C. Bernapas lega dan merasa tenang
Penjelasan: Setelah mendengar penjelasan dari Abu Bakar, Ummu Jamil merasa lega karena kekhawatirannya terjawab, terlihat dari ucapannya “Oh, begitu,” sambil bernapas lega.
- Menurut cerita, bagaimana kondisi Rasulullah?
A. Tidak sehat
B. Sakit keras
C. Sehat walafiat
D. Sedang dalam perjalanan
Jawaban: C. Sehat walafiat
Penjelasan: Ummu Jamil menyampaikan kabar bahwa “Alhamdulillah, Rasulullah dalam keadaan sehat walafiat,” yang memberikan ketenangan pada semua pihak.
- Di mana keberadaan Rasulullah menurut penjelasan Ummu Jamil?
A. Di pasar
B. Di rumah Ummu Salma
C. Di rumah Al-Arqam bin Abi Arqam
D. Di Masjid Nabawi
Jawaban: C. Di rumah Al-Arqam bin Abi Arqam
Penjelasan: Dalam cerita, Ummu Jamil menjawab pertanyaan Abu Bakar dengan mengatakan bahwa Rasulullah berada “di rumah Al-Arqam bin Abi Arqam.”
- Apa tujuan utama yang ingin dicapai oleh Abu Bakar dengan perkataannya?
A. Untuk mengajak Ummu Jamil mengunjungi Rasulullah
B. Untuk menghilangkan kekhawatiran Ummu Jamil
C. Untuk mengkritik ibundanya
D. Untuk mencari informasi lebih lanjut
Jawaban: B. Untuk menghilangkan kekhawatiran Ummu Jamil
Penjelasan: Abu Bakar dengan tegas menyatakan bahwa meskipun ibundanya belum memeluk Islam, ia tidak menjadi musuh kaum muslimin; hal ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran Ummu Jamil.
- Mengapa informasi tentang keadaan Rasulullah penting dalam cerita ini?
A. Karena mengajarkan pentingnya rasa cinta dan kepedulian terhadap Rasulullah
B. Karena membuat cerita menjadi panjang
C. Agar para pendengar tidak bosan
D. Karena itu adalah bagian dari adat istiadat
Jawaban: A. Karena mengajarkan pentingnya rasa cinta dan kepedulian terhadap Rasulullah
Penjelasan: Informasi mengenai keadaan Rasulullah menekankan nilai kecintaan dan kepedulian umat Muslim terhadap Nabi, sehingga menjadi pesan moral yang kuat dalam cerita.
- Apa pesan moral yang dapat diambil terkait perbedaan keyakinan dalam keluarga dari cerita tersebut?
A. Perbedaan keyakinan harus selalu menjadi alasan untuk berkonflik
B. Keluarga harus selalu seragam dalam kepercayaan
C. Perbedaan keyakinan tidak membuat seseorang menjadi musuh, melainkan harus dipahami dengan saling menghormati
D. Hanya agama Islam yang benar dan yang lainnya harus dihindari
Jawaban: C. Perbedaan keyakinan tidak membuat seseorang menjadi musuh, melainkan harus dipahami dengan saling menghormati
Penjelasan: Cerita mengajarkan bahwa meskipun salah satu anggota keluarga belum memeluk Islam, hal tersebut tidak menjadikan mereka musuh. Saling menghormati dan memahami perbedaan merupakan kunci keharmonisan.
- Dari sikap Abu Bakar dalam cerita, pelajaran apa yang bisa kita ambil terkait komunikasi dalam keluarga?
A. Pentingnya berbicara dengan keras agar didengar
B. Harus menghindari topik agama dalam keluarga
C. Komunikasi yang jujur dan tenang dapat menenangkan kekhawatiran serta menjaga keharmonisan
D. Tidak perlu memberi penjelasan secara detail
Jawaban: C. Komunikasi yang jujur dan tenang dapat menenangkan kekhawatiran serta menjaga keharmonisan
Penjelasan: Sikap Abu Bakar yang memberikan penjelasan dengan tegas dan jujur menjadi contoh bahwa komunikasi yang baik di dalam keluarga dapat mengurangi kecemasan dan menjaga hubungan yang harmonis.
Pesan Moral dan Hikmah: Ibunda Abu Bakar Belum Memeluk Islam
Kisah tentang Abu Bakar yang berbicara dengan lembut kepada Ummu Jamil mengenai ibundanya yang belum memeluk Islam mengandung banyak pelajaran berharga. Berikut ini beberapa hikmah dan pesan moral yang bisa diambil oleh anak-anak maupun orang dewasa:
1. Menghormati Orang Tua Walau Beda Keyakinan
Abu Bakar tetap menghormati ibundanya meskipun belum memeluk Islam. Ini menunjukkan pentingnya berbakti kepada orang tua dalam kondisi apa pun, selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
2. Menjaga Perasaan Orang Lain dengan Ucapan yang Baik
Ucapan Abu Bakar kepada Ummu Jamil sangat bijak. Ia tidak marah, tetapi menjelaskan dengan tenang dan jujur. Ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang lain.
3. Tidak Mudah Menilai Orang Lain
Ummu Jamil sempat merasa khawatir karena ibunda Abu Bakar belum masuk Islam. Namun, setelah mendengar penjelasan Abu Bakar, ia mengerti dan merasa lega. Ini mengajarkan kita untuk tidak tergesa-gesa menilai orang lain tanpa mengetahui latar belakangnya.
4. Utamakan Kejujuran dalam Menyampaikan Kebenaran
Abu Bakar tidak menyembunyikan kenyataan tentang kondisi ibundanya. Ia menyampaikan kebenaran dengan santun, sebagai contoh pentingnya kejujuran yang disampaikan dengan cara yang baik.
5. Cinta Kepada Rasulullah Harus Tetap Ditanamkan
Meskipun sedang mengalami ujian, perhatian utama Abu Bakar adalah keselamatan Rasulullah ﷺ. Ini adalah bukti kecintaan sejati kepada Nabi yang bisa menjadi teladan bagi setiap muslim.
(www.ebookanak.com)
Kontributor:
- Naskah: K. Usman
- Penyunting: Penerbit Luxima dan Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
- Desain layout: Yuyus Rusamsi & Nurul Ihsan
- Penerbit: Luxima (Jakarta, Indonesia) dan Edukid Distributors Sdn. Bhd. (Malaysia)
Cloud Hosting Partner:
PT Dewaweb
AKR Tower 16th Floor
Jl. Panjang no.5, Kebon Jeruk
Jakarta 11530
Email: sales@dewaweb.com
Phone: (021) 2212-4702
Mobile: 0813-1888-4702
www.dewaweb.com
Jasa Penerbitan Buku
Naskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/Cetak
WA: 0815 6148 165
Telp: (022) 87824898
e-mail: cbmagency25@gmail.com
Jl. Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,
Bandung, Jawa Barat 40195
Kak Nurul Ihsan adalah Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Literasi, Ketua Yayasan Sebaca Indonesia, Founder www.ebookanak.com, owner jasa penerbitan buku CBM Studio, serta Kreator 500 buku anak yang sudah aktif berkarya sejak 1991 hingga sekarang. Profil dan karya buku Kak Nurul Ihsan dan tim CBM Studio dapat dilihat di sini.
