Mengenal dan Mewarnai Seni dan Budaya Provinsi Bali
- Updated: Mei 13, 2025


Rumah adat Provinsi Bali adalah rumah natah atau gapura.
Alat musik tradisional Provinsi Bali adalah gamelan bali.
Tari daerah Provinsi Bali adalah tari pendet.
Senjata tradisional Provinsi Bali adalah keris togogan.
Pakaian adat Provinsi Bali adalah pakaian adat payas agung.
Quiz Provinsi Bali: Fakta Unik, Seni Budaya dan Kearifan Lokal
Berikut adalah 15 soal pilihan berganda tentang Provinsi Bali beserta jawaban dan pembahasan lengkapnya:
Soal 1
Pulau Bali memiliki julukan yang terkenal di dunia internasional, yaitu:
A. Island of Gods
B. Island of Adventure
C. Spice Island
D. Emerald Island
Jawaban: A. Island of Gods
Pembahasan:
Pulau Bali terkenal dengan julukan “Island of Gods” atau “Pulau Dewata” karena kuatnya tradisi Hindu di pulau ini dan banyaknya pura yang tersebar di seluruh wilayah. Julukan ini mencerminkan kehidupan spiritual masyarakat Bali yang sangat kental dengan ritual keagamaan dan persembahan kepada para dewa. Sebutan ini juga diperkuat oleh keindahan alamnya yang sering dianggap sebagai “surga” oleh wisatawan internasional.
Soal 2
Apa nama sistem irigasi tradisional di Bali yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda?
A. Sasi
B. Subak
C. Sawah Berundak
D. Sabo
Jawaban: B. Subak
Pembahasan:
Subak adalah sistem irigasi tradisional di Bali yang sudah berusia lebih dari 1.000 tahun. Sistem ini bukan hanya tentang pembagian air untuk pertanian, tetapi juga merupakan sistem sosio-religius yang melibatkan ritual, upacara, dan struktur organisasi masyarakat petani. UNESCO mengakui Subak sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda pada tahun 2012 karena nilai filosofis Tri Hita Karana yang terkandung di dalamnya—keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan lingkungan. Subak menjadi contoh pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan harmonis dengan alam.
Soal 3
Kerajinan ukir Bali yang terkenal dengan teknik ukiran tiga dimensi dan detail yang sangat halus disebut:
A. Megamendung
B. Ukir Jepara
C. Ukir Patra Bali
D. Ukir Loloan
Jawaban: C. Ukir Patra Bali
Pembahasan:
Ukir Patra Bali merupakan teknik ukiran khas Bali yang terkenal dengan keindahan dan kerumitannya. Kata “patra” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “daun”, karena motif dasarnya terinspirasi dari bentuk daun, sulur, dan bunga. Ukiran ini memiliki ciri khas tiga dimensi (trimatra) dengan kedalaman yang bervariasi dan detail yang sangat halus. Ukiran Patra Bali umumnya dapat ditemukan pada pintu, tiang, dan ornamen bangunan tradisional seperti pura dan rumah adat. Terdapat beberapa jenis patra dalam ukiran Bali seperti Patra Punggel (motif daun waru), Patra Ulanda (motif belanda), dan Patra Cina (motif tiongkok) yang menunjukkan akulturasi budaya dalam seni ukir Bali.
Soal 4
Lontar Negara Kertagama menyebutkan bahwa Bali pernah menjadi bagian dari kerajaan:
A. Sriwijaya
B. Kutai
C. Majapahit
D. Tarumanegara
Jawaban: C. Majapahit
Pembahasan:
Lontar Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi secara eksplisit menyebutkan bahwa Bali merupakan salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Dalam pupuh 14 bait ke-3 dan ke-4 disebutkan nama-nama wilayah di Bali yang menjadi bagian dari Majapahit, termasuk Badahulu (sekarang Bedulu) dan Lwa Gajah (Goa Gajah). Ekspedisi militer yang dipimpin oleh Gajah Mada pada tahun 1343 berhasil menundukkan Kerajaan Bali yang saat itu dipimpin oleh Dalem Bedahulu. Setelah penaklukan tersebut, terjadi migrasi besar-besaran dari Jawa ke Bali, terutama pasca runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Peristiwa ini menjadi awal dari pengaruh kuat Hindu-Jawa di Bali yang kemudian membentuk budaya Bali seperti yang dikenal sekarang.
Soal 5
Tari sakral Bali yang hanya boleh dipentaskan di jeroan (bagian dalam) pura dan ditarikan oleh penari yang belum mengalami menstruasi adalah:
A. Tari Barong
B. Tari Kecak
C. Tari Rejang Dewa
D. Tari Legong
Jawaban: C. Tari Rejang Dewa
Pembahasan:
Tari Rejang Dewa merupakan tarian sakral di Bali yang memiliki fungsi religius sebagai persembahan suci kepada para dewa. Tarian ini hanya boleh dipentaskan di jeroan (bagian dalam) pura saat upacara keagamaan tertentu seperti odalan (hari jadi pura) atau piodalan. Kesakralan tari ini diperkuat dengan aturan bahwa penarinya haruslah gadis-gadis yang masih suci (belum mengalami menstruasi) atau wanita yang sudah menopause. Gerakan tarian Rejang Dewa sangat sederhana namun mengandung makna mendalam sebagai simbol penyambutan para dewa yang turun ke bumi. Para penari bergerak dengan lemah lembut sambil membentuk formasi melingkar searah jarum jam (pradaksina) yang melambangkan energi positif. Kostum yang digunakan biasanya berwarna putih atau kuning yang melambangkan kesucian dan keagungan.
Soal 6
Alat musik tradisional Bali yang berbentuk seperti xylofon dengan bilah-bilah dari bambu atau kayu disebut:
A. Angklung
B. Gamelan
C. Rindik
D. Gong
Jawaban: C. Rindik
Pembahasan:
Rindik adalah alat musik tradisional Bali yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun secara horizontal dan ditopang oleh rangka kayu. Bilah-bilah bambu tersebut diatur berdasarkan nada, dari yang rendah hingga tinggi. Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan sepasang panggul (pemukul) yang biasanya terbuat dari kayu. Rindik sering dimainkan berpasangan dengan suling atau alat musik tiup lainnya untuk mengiringi tarian, upacara adat, atau sebagai musik penghibur. Yang unik dari rindik adalah bilah-bilah bambunya dipasang dengan cara digantung menggunakan tali, bukan ditempelkan langsung pada rangka, sehingga menghasilkan resonansi dan getaran yang khas. Rindik memiliki peran penting dalam ansambel gamelan Bali, khususnya dalam gamelan Gong Kebyar dan Joged Bumbung.
Soal 7
Di Bali terdapat tradisi “Mapeed” yang dilakukan pada upacara Ngaben. Apa maksud dari tradisi tersebut?
A. Memandikan jenazah dengan air suci
B. Memutari desa dengan wadah jenazah sebelum menuju tempat pembakaran
C. Membuat patung sapi untuk pembakaran jenazah
D. Membuat sesajen untuk upacara pembakaran
Jawaban: B. Memutari desa dengan wadah jenazah sebelum menuju tempat pembakaran
Pembahasan:
Mapeed (juga disebut Ngiring atau Ngeiring) adalah bagian dari rangkaian upacara Ngaben (kremasi) di Bali dimana wadah jenazah yang disebut “Bade” atau menara pembakaran diputar-putar di perempatan jalan sebanyak tiga kali berlawanan arah jarum jam sebelum dibawa ke setra (kuburan/tempat pembakaran). Tradisi ini memiliki makna filosofis untuk membingungkan roh jahat agar tidak mengikuti perjalanan arwah menuju alam baka dan juga sebagai penghormatan terakhir dengan “menunjukkan” jenazah ke empat penjuru mata angin. Pemutaran wadah jenazah dilakukan oleh puluhan hingga ratusan orang yang terdiri dari keluarga dan warga desa dengan iringan gamelan Bali. Semakin tinggi kasta atau status sosial almarhum, semakin besar dan tinggi Bade yang digunakan, bahkan bisa mencapai ketinggian belasan meter. Tradisi ini menunjukkan kuatnya ikatan komunal dan gotong royong dalam masyarakat Bali.
Soal 8
Subak Jatiluwih yang terkenal dengan sawah terasering yang indah terletak di Kabupaten:
A. Tabanan
B. Gianyar
C. Badung
D. Karangasem
Jawaban: A. Tabanan
Pembahasan:
Subak Jatiluwih terletak di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Kawasan ini dikenal dengan pemandangan sawah terasering yang membentang luas di kaki Gunung Batukaru. Area persawahan Jatiluwih merupakan salah satu dari lima kawasan yang masuk dalam daftar UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia dengan nama “Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy” pada tahun 2012. Subak Jatiluwih adalah contoh sempurna dari penerapan filosofi Tri Hita Karana dalam sistem pertanian, dimana metode pengairan tradisional ini telah bertahan selama berabad-abad dan menunjukkan keharmonisan antara manusia dengan lingkungannya. Luas area sawah di kawasan ini mencapai sekitar 303 hektar dan berada pada ketinggian 700-1.350 meter di atas permukaan laut, sehingga memiliki iklim yang ideal untuk pertanian padi.
Soal 9
Bali memiliki 9 jenis kain tenun tradisional yang disebut dengan:
A. Songket
B. Endek
C. Geringsing
D. Batik Bali
Jawaban: B. Endek
Pembahasan:
Endek adalah kain tenun tradisional Bali yang dibuat dengan teknik ikat pakan (mengikat benang pakan sebelum dicelup dan ditenun). Kain ini memiliki 9 jenis variasi yang masing-masing memiliki motif dan makna yang berbeda. Sembilan jenis Endek tersebut adalah Endek Rangrang, Endek Cempaka, Endek Sekar Jagad, Endek Cakra, Endek Tedung, Endek Poleng, Endek Wali, Endek Sari, dan Endek Krucuk. Setiap motif pada kain Endek memiliki makna filosofis yang mendalam dan sering digunakan dalam upacara adat atau keagamaan di Bali. Misalnya, Endek Poleng dengan motif kotak-kotak hitam putih melambangkan keseimbangan dalam kehidupan (rwa bhineda). Yang membedakan Endek dari tenun tradisional lainnya seperti Songket adalah tidak adanya benang emas atau perak dalam pembuatannya, sehingga lebih cocok digunakan sebagai pakaian sehari-hari.
Soal 10
Upacara “Mepandes” di Bali dikenal juga dengan sebutan:
A. Ngaben
B. Metatah
C. Melasti
D. Nyepi
Jawaban: B. Metatah
Pembahasan:
Mepandes atau Metatah adalah upacara potong gigi dalam tradisi Hindu Bali yang merupakan salah satu dari rangkaian upacara manusa yadnya (upacara untuk manusia). Upacara ini biasanya dilakukan ketika seorang anak memasuki masa akil balik atau sebelum menikah. Secara filosofis, upacara Mepandes bertujuan untuk menghilangkan enam musuh dalam diri manusia (Sad Ripu) yaitu kama (nafsu), lobha (serakah), krodha (marah), mada (mabuk), moha (bingung), dan matsarya (iri hati). Dalam praktiknya, gigi tidak benar-benar dipotong, melainkan hanya diratakan secara simbolis oleh seorang pendeta atau sangging (specialist pemotong gigi). Upacara ini memiliki makna spiritual mendalam sebagai bentuk pengendalian diri dan persiapan menuju kedewasaan. Upacara Mepandes biasanya dilakukan secara kolektif dalam satu keluarga besar untuk menghemat biaya karena upacara ini memerlukan persiapan sesajen dan rangkaian ritual yang kompleks.
Soal 11
Naskah lontar kuno Bali yang berisi pengetahuan tentang pengobatan tradisional disebut:
A. Usada Bali
B. Kakawin Ramayana
C. Negarakertagama
D. Pararaton
Jawaban: A. Usada Bali
Pembahasan:
Usada Bali adalah kumpulan naskah lontar kuno yang berisi pengetahuan tentang sistem pengobatan tradisional Bali. Kata “usada” berasal dari bahasa Sansekerta “ausadha” yang berarti obat-obatan atau penyembuhan. Naskah Usada Bali terdiri dari beberapa jenis seperti Usada Taru Pramana (pengobatan dengan tumbuhan), Usada Buduh (pengobatan penyakit jiwa), Usada Kuda (pengobatan untuk kuda), Usada Tiwang (pengobatan penyakit tiwang/kejang), dan masih banyak lagi. Yang menarik, sistem pengobatan dalam Usada Bali tidak hanya mencakup penggunaan ramuan herbal, tetapi juga teknik pijat, meditasi, mantra, dan ritual khusus yang menunjukkan pendekatan holistik terhadap kesehatan. Naskah ini ditulis dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno) dan Bali Kuno dengan aksara Bali pada daun lontar, dan biasanya hanya Balian (dukun/tabib tradisional Bali) yang memiliki kewenangan untuk mempelajari dan mempraktikkannya. Saat ini, beberapa perguruan tinggi di Bali telah berupaya mendokumentasikan dan meneliti kandungan Usada Bali untuk pengembangan obat-obatan modern.
Soal 12
Bali memiliki hari raya yang disebut “Nyepi Segara” yang dilaksanakan di:
A. Pura Besakih
B. Pantai-pantai di Bali
C. Hutan-hutan suci
D. Danau Batur
Jawaban: B. Pantai-pantai di Bali
Pembahasan:
Nyepi Segara atau Nyepi Laut adalah upacara keagamaan Hindu di Bali yang khusus dilaksanakan di wilayah pesisir atau pantai. Berbeda dengan Nyepi regular yang berlaku untuk seluruh pulau, Nyepi Segara hanya memengaruhi aktivitas di laut dan pantai. Selama Nyepi Segara, segala kegiatan di laut dan pantai dihentikan selama sehari penuh, termasuk nelayan dilarang melaut, tidak ada aktivitas wisata laut, dan bahkan di beberapa daerah, pantai benar-benar ditutup dari pengunjung. Upacara ini memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan bagi laut dan ekosistemnya untuk “beristirahat” dari aktivitas manusia, sehingga mencerminkan konsep keseimbangan alam dalam filosofi Tri Hita Karana. Sebelum Nyepi Segara, dilaksanakan upacara Melasti di mana pratima (simbolisasi dewa) dari pura-pura dibawa ke laut untuk disucikan, dilanjutkan dengan Pecaruan (persembahan kurban) untuk menetralisir energi negatif. Yang unik, tanggal pelaksanaan Nyepi Segara berbeda-beda di tiap daerah pesisir Bali, tergantung pada perhitungan kalender lokal masing-masing desa adat.
Soal 13
Apa nama situs arkeologi di Bali yang terkenal dengan ceruk-ceruk pertapaan yang dipahat pada tebing batu pada abad ke-11?
A. Pura Besakih
B. Pura Uluwatu
C. Goa Gajah
D. Pura Taman Ayun
Jawaban: C. Goa Gajah
Pembahasan:
Goa Gajah atau “Gua Gajah” merupakan situs arkeologi yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Situs ini diperkirakan dibangun pada abad ke-11 Masehi pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu dari dinasti Warmadewa. Nama “Goa Gajah” diduga berasal dari nama Lwa Gajah yang disebutkan dalam prasasti Negara Kertagama, atau mungkin karena bentuk pintu gua utama yang menyerupai kepala gajah dengan mulut menganga. Yang unik dari situs ini adalah perpaduannya antara unsur Hindu dan Buddha, yang menunjukkan toleransi keagamaan pada masa itu. Di dalam kompleks situs terdapat ceruk-ceruk pertapaan yang dipahat pada tebing batu, kolam pemandian kuno dengan patung pancuran air berbentuk apsara (bidadari), lingga-yoni, dan beberapa arca Buddha. Goa Gajah menjadi bukti penting tentang perkembangan kebudayaan dan keagamaan di Bali sebelum masuknya pengaruh Majapahit. Situs ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Indonesia dan masuk dalam Tentative List UNESCO World Heritage Site.
Soal 14
Pakaian adat Bali untuk laki-laki yang terdiri dari kain dengan lilitan khusus di bagian pinggang disebut:
A. Saput
B. Kamben
C. Udeng
D. Destar
Jawaban: B. Kamben
Pembahasan:
Kamben adalah pakaian adat Bali untuk laki-laki yang berupa kain panjang yang dililitkan pada bagian pinggang hingga pergelangan kaki. Kamben merupakan pakaian dasar yang wajib dikenakan pria Bali terutama saat menghadiri upacara adat atau keagamaan. Cara mengenakan Kamben memiliki teknik khusus yang disebut “menyampuhan” atau “nyampuhan”, yaitu melilitkan kain dengan lipatan-lipatan tertentu sehingga membentuk lipatan (sampihan) di bagian depan. Jenis kain yang digunakan untuk Kamben biasanya adalah kain Endek, Gringsing, atau Songket tergantung pada tingkat formalitas acara. Untuk melengkapi pakaian adat, Kamben dipadukan dengan Saput (kain yang dililitkan di atas Kamben), Umpal (sabuk), Keris, dan Udeng (ikat kepala). Yang menarik, dalam tradisi Bali, cara melilitkan Kamben memiliki aturan tertentu, misalnya untuk kaum Brahmana (pendeta) lilitan kain harus lebih tinggi dibandingkan kasta lainnya. Panjang dan kualitas Kamben juga menunjukkan status sosial pemakainya dalam masyarakat tradisional Bali.
Soal 15
Senjata tradisional Bali yang bentuknya menyerupai keris tetapi memiliki bilah lurus dan ujungnya runcing adalah:
A. Belakas
B. Taji
C. Golok
D. Tombak
Jawaban: A. Belakas
Pembahasan:
Belakas adalah senjata tradisional Bali yang bentuknya menyerupai keris namun memiliki bilah lurus, tidak berkelok-kelok seperti keris pada umumnya. Senjata ini memiliki ujung yang runcing dan tajam pada kedua sisinya. Secara historis, Belakas digunakan sebagai senjata untuk berburu, bertani, dan juga sebagai senjata dalam peperangan. Dalam konteks budaya Bali, Belakas memiliki fungsi sakral dan sering digunakan dalam upacara-upacara adat tertentu, seperti upacara “Ngurek” atau “Ngunying” dimana pemangku adat menusukkan Belakas ke tubuhnya sendiri dalam keadaan trance tanpa menimbulkan luka. Belakas tradisional dibuat dengan proses tempa besi yang rumit dan sering kali dihiasi dengan ukiran pada gagangnya yang terbuat dari kayu atau tanduk. Yang membedakan Belakas dari senjata tradisional Bali lainnya adalah pembuatannya yang disertai dengan ritual khusus dan diyakini memiliki kekuatan magis. Umumnya, Belakas diwariskan turun-temurun dalam keluarga dan dianggap sebagai pusaka