Azar, Ayahanda Nabi Ibrahim Pembuat Patung

Loading

Ayah Nabi Ibrahim sendiri, Azar, seorang pembuat patung berhala. Ayah Nabi Ibrahim sangat bangga dengan pekerjaan membuat patung.

Oleh: Kak Nurul Ihsan dan tim

Dukung kami dengan donasi, infaq, sedekah jariyah, zakat, dan wakaf agar dapat terus update konten setiap hari di ebookanak.com dan elibrary.id.
Dukung kami dengan donasi, infaq, sedekah jariyah, zakat, dan wakaf agar dapat terus update konten setiap hari di ebookanak.com dan elibrary.id.

Setelah beranjak dewasa, Nabi Ibrahim dibawa pulang orangtuanya ke kampung halamannya.

Di kampung halamannya, Nabi Ibrahim melihat banyak patung yang disembah oleh kaumnya.

Ayah Nabi Ibrahim sendiri, Azar, seorang pembuat patung berhala.

Ayah Nabi Ibrahim sangat bangga dengan pekerjaan membuat patung.

Nabi Ibrahim yang diberi kepintaran oleh Allah segera mempertanyakan kebiasaan kaumnya yang menyembah berhala.

Setiap hari, Nabi Ibrahim melihat ayahnya membuat patung berhala.

Lalu, patung itu disembah oleh kaumnya.

Ketika ayahnya dan teman-temannya sedang membuat patung, Nabi Ibrahim menghampiri mereka.

“Hai Ibrahim, bantulah ayahmu membuat patung ini,” ucap salah seorang teman ayahnya.

“Sebelum membantu kalian, aku ingin bertanya sesuatu terhadap kalian,” ucap Nabi Ibrahim.

“Apa yang ingin kamu tanyakan?” tanya ayah Nabi Ibrahim.

“Apakah patung-patung ini akan kalian sembah?” Nabi Ibrahim balik bertanya.

“Tentu saja, sudah sejak zaman nenek moyang, kita menyembah patung-patung ini,” jawab teman ayah Nabi Ibrahim.

“Mengapa kalian menyembah sesuatu yang dapat kalian buat?” tanya Nabi Ibrahim keheranan.

“Sungguh, kalian berada dalam kesesatan,” tegas Nabi Ibrahim.

“Patung itu tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kalian….” kata Nabi Ibrahim memberi alasan.

Baca juga:  Download 2 Komik Anak: 100 Komik Hadis Pilihan dan 101 Adab Rasulullah

Mereka bertanya pada Nabi Ibrahim, “Apa yang kamu katakan itu? Kamu jangan mempermainkan kami, Ibrahim!”

“Tahukah kalian siapa yang seharusnya kalian sembah?” Nabi Ibrahim bertanya kepada mereka.

“Dialah Allah yang telah menciptakan alam semesta ini, mengatur langit dan bumi,” jelas Nabi Ibrahim.

“Aku siap menjadi saksi atas kebenaran tersebut,” kata Nabi Ibrahim dengan penuh keyakinan.

Mendengar perkataan tersebut, mereka marah kepada Nabi Ibrahim.

Beruntung, Azar, ayahanda Nabi Ibrahim berhasil meredakan kemarahan mereka.

Ayahanda Nabi Ibrahim segera menyuruh Nabi Ibrahim pulang.

Di rumah, Nabi Ibrahim melihat kesibukan ibunya.

“Apa yang sedang Ibu kerjakan?” tanya Nabi Ibrahim keheranan.

“Malam ini, kita akan melakukan persembahan kepada berhala,” jawab ibunda Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim tersenyum.

Nabi Ibrahim mendapat akal untuk menyadarkan kesesatan kaumnya. ***

(QS. Maryam: 41-50, Al-Anbiya: 51-71)

Download full ebook "The Best Stories of Quran" Kisah-Kisah Teladan Alquran untuk Anak karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi.
Download full ebook “The Best Stories of Quran” Kisah-Kisah Teladan Alquran untuk Anak karya Kak Nurul Ihsan (ebookanak.com) dengan donasi.

Azar, father of the Prophet Ibrahim, maker of statues

After growing up, Prophet Ibrahim was brought back by his parents to his hometown.

In his hometown, Prophet Ibrahim saw many statues worshiped by his people.

Baca juga:  Nabi Yunus Meninggalkan Ninawa dengan Marah

Prophet Ibrahim’s own father, Azar, was a maker of idols.

Prophet Ibrahim’s father was very proud of the work of making statues.

Prophet Ibrahim, who was given intelligence by Allah, immediately questioned the habits of his people who worshiped idols.

Every day, Prophet Ibrahim saw his father making idols.

Then, the statue was worshiped by his people.

When his father and his friends were making statues, Prophet Ibrahim approached them.

“Hey Ibrahim, help your father make this statue,” said one of his father’s friends.

“Before helping you, I want to ask you something,” said Prophet Ibrahim.

“What do you want to ask?” asked Abraham’s father.

“Are these images you will worship?” Prophet Ibrahim asked back.

“Of course, since the time of our ancestors, we worshiped these statues,” replied the friend of the Prophet Abraham’s father.

“Why do you worship something you can make?” asked the Prophet Abraham in surprise.

“Indeed, you are in error,” said Prophet Ibrahim.

“The statue doesn’t hear, doesn’t see, and can’t help you…? said Prophet Ibrahim giving reasons.

Baca juga:  Inilah Rahasia Kulit Manusia

They asked Prophet Ibrahim, “What are you saying? You don’t make fun of us, Ibrahim!”

“Do you know who you should worship?” Prophet Abraham asked them.

“He is Allah who has created this universe, governs the heavens and the earth,” explained Prophet Ibrahim.

“I am ready to be a witness of the truth,” said Prophet Ibrahim with full confidence.

Hearing these words, they were angry with the Prophet Abraham.

Luckily, Azar, the father of Prophet Ibrahim managed to assuage their anger.

Prophet Ibrahim’s father immediately ordered Prophet Ibrahim to go home.

At home, Prophet Ibrahim saw his mother busy.

“What are you doing?” asked the Prophet Abraham in surprise.

“Tonight, we will make offerings to idols,” replied the mother of Prophet Ibrahim.

Prophet Ibrahim smiled.

Prophet Ibrahim got sense to realize the error of his people. ***

(QS. Maryam: 41-50, Al-Anbiya: 51-71)

Kontributor:

  • Penulis: Rani Yulianti
  • Penyunting: Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
  • Desainer dan layouter: Jumari, Nurul Ihsan
  • Penerbit: Erlangga For Kids (Jakarta, Indonesia)

Jasa pracetak penerbitan buku dan media promosi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
download ebook anak pdf paket ramadhan